Muhammadiyah Masuk Papua Dampingi Penguatan Ekonomi

JAKARTA –  Ketua PP Muhammadiyah bidang Majelis Pemberdayaan
Masyarakat (MPM), Said Tuhuleley, ormas-ormas Islam sejatinya begerak
untuk kemaslahatan semua pihak, baik itu Muslim maupun non-Muslim. Said
mencontohkan, apa yang antara lain dilakukan ormas-ormas besar Islam,
termasuk Muhammadiyah.

“Misalnya, Muhammadiyah juga sudah masuk
sampai ke Papua. Mendampingi penguatan ekonomi suku asli sana yang
miskin sekali. Hingga perlahan mereka bisa hidup menetap dan punya
budidaya pangan sendiri,” ujar Said Tuhuleley, Jumat (13/2/2015) di Jakarta.

Said
melanjutkan, ini sejalan dengan azas pendirian Muhammadiyah, yakni
membantu siapa saja, tanpa membedakan suku, bangsa, dan agama.
Contohnya, ini diterapkan ketika MPM Muhammadiyah bekerja sama dengan partnership di Jakarta.

 
Saat itu, tutur Said, Muhammadiyah mencoba untuk mengikat kaum
pendatang dan penghuni asli Papua.  “Di sebuah desa bernama
Warmonkokoda. Yakni, berupaya mengintegrasi antara penduduk asli dan
penduduk pendatang. Jadi, kita mendampingi untuk perbaikan ekonomi dan
juga integrasi sosial di sana,” ujar Said.
Di samping itu, ada pula usaha pengembangan ekonomi di lingkungan
Muhammadiyah. Jadi Muhammadiyah punya dua majelis yang berbeda. Ada
Majelis Ekonomi, itu yang menggerakkan amal usaha milik Muhammadiyah
sendiri. Ada juga MPM, yang menggerakkan usaha masyarakat.

Terakhir,
Said menjelaskan, saat bertindak di lapangan, ormas Islam sejatinya
mengutamakan kerja kemanusiaan, bukan hanya simbolis keislaman. 
“Sewaktu kami masuk ke lapangan-lapangan, itu kami bekerja untuk
kebaikan bagi siapa saja, termasuk non-Muslim setempat,” pungkas Said.(sp/rol)