Pelajar Muhammadiyah Desak EO Pesta Bikini SMA Minta Maaf

JAKARTA – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah mengecam keras Divine Production selaku event organizer yang berencana menggelar pesta bikini untuk anak SMA. 
Menurut Ketua Umum PP IPM, M. Khoirul Huda, pesta dengan tema ‘Splash after Class’ direncanakan akan digelar pada 25 April mendatang di sebuah hotel di Jakarta telah mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Pasalnya acara tersebut bertujuan untuk merayakan berakhirnya pelaksanaan Ujian Nasional.
“Seharusnya pelajar setelah UN diajak untuk muhasabah bukannya malah di ajak pesta bikini,” ungkap Huda dalam keterangan persnya (Jumat, 24/4/2015).
Apalagi, dia mengecam EO tersebut karena mencatut nama SMA Muhammadiyah. Dalam poster pesta bikini yang beredar beberapa nama sekolah menjadi pendukung pada acara tersebut, termasuk disebutkan SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun Jakarta Timur. 
Padahal Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 11, Slamet Sutopo sudah menegaskan, nama sekolahnya tersebut hanya dicatut oleh penyelenggara. “Masa iya kita ikut, apalagi ‘supported by’ dalam acara yang hanya mengenakan bikini,” ujar Slamet setelah dikonfirmasi langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin. (Baca: Kepsek SMA Muhammadiyah Rawamangun Bantah Dukung Pesta Bikini)
Karena itu, PP IPM merasa Muhammadiyah dirugikan atas pencatutan nama SMA Muhammadiyah 11 Rawamangun. Untuk itu IPM mendesak EO acara tersebut untuk memberikan klarifikasi dan memohon maaf kepada sekolah-sekolah yang di catut namanya terutama SMA Muhammadiyah.
“Di sekolah Muhammadiyah kami diajarkan bagaimana siswa selain berilmu dan terampil juga harus berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam. Pencatutan tersebut sangat merugikan kami,” imbuh Huda yang juga pernah bersekolah di salah satu SMA Muhammadiyah di Lampung.
Selain itu PP IPM mengimbau kepada Guru dan orangtua untuk serius mengawasi anak-anaknya. Orangtua harus bisa mengontrol anaknya dengan baik saat berada di rumah, seperti guru mengontrol langsung siswa di sekolah. 
“Tapi jika sudah di lingkungan luar, maka siswa bebas tanpa kawalan untuk ikut acara apapun. Khawatirnya ikut tertarik acara macam pesta bikini yang konon sudah berlangsung dari tahun ke tahun,” tandasnya. (sp/rmol)