Elon Musk Berjanji Hidupkan Koneksi Internet di Gaza Lewat Starlink

Pemilik SpaceX, Elon Musk, mengatakan teknologi internet satelit Starlink akan mendukung organisasi bantuan di Gaza. Serangan Israel pada Jumat, 27 Oktober 2023 menyebabkan komunikasi di Gaza terputus.

Netizen dari seluruh dunia meminta Elon Musk untuk memasok Gaza dengan akses ke Starlink. Jalur Gaza kehilangan akses internet dan komunikasi pada Jumat malam. Salah satu yang mendesak Elon Musk menyediakan akses internet di Gaza adalah politisi AS, Alexandria Ocasio-Cortez. 

“Starlink akan mendukung konektivitas ke organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza,” ujar Elon Musk.

Pertempuran berkobar di Gaza ketika pasukan Israel memperluas operasi darat dan memutus akses dunia luar terhadap populasi lebih dari 2 juta orang. Pemadaman komunikasi membuat akses terhadap tanggap darurat hampir tidak mungkin dilakukan dan membuat ribuan keluarga serta teman yang tinggal di luar negeri khawatir akan kesejahteraan mereka.

Beberapa organisasi internasional, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan mereka tidak dapat menghubungi stafnya. LSM Human Rights Watch memperingatkan kemungkinan terjadinya kekejaman massal .

Menanggapi pemadaman listrik, banyak pengguna media sosial menggunakan X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, meminta pemiliknya Elon Musk untuk memberikan akses kepada warga Gaza ke akses internet satelit Starlink. Tagar #starlinkforgaza digunakan di lebih dari 3,74 juta postingan di platform media sosial pada Sabtu pagi.

Elon Musk, yang juga pemilik pembuat Starlink SpaceX, secara pribadi mengirimkan banyak terminal ke Ukraina, yang akan memungkinkan akses ke sistem internet berbasis satelit. Layanan ini diandalkan oleh pengguna militer dan sipil setelah Rusia memutus sistem komunikasi Ukraina sesaat sebelum invasi tahun 2022.

Starlink saat ini tidak tersedia di Israel atau wilayah Palestina. Pada peta interaktif di situs Starlink, Israel dan Gaza menunjukkan mulai tahun 2024. Sementara wilayah Yerusalem dan Tepi Barat menunjukkan tanggal layanan tidak diketahui saat ini.

Tidak jelas apakah SpaceX sedang melakukan pembicaraan dengan Israel untuk mengaktifkan layanan semacam itu, tetapi secara historis, perusahaan tersebut diketahui tidak terlibat dalam tindakan perang dan eskalasi.

Pada bulan September, Elon Musk menolak permintaan Ukraina untuk mengaktifkan jaringan satelit Starlink miliknya di kota pelabuhan Sevastopol di Krimea pada tahun 2022 untuk membantu serangan terhadap armada Rusia di sana. “Tujuannya jelas adalah untuk menenggelamkan sebagian besar armada Rusia yang sedang berlabuh,” kata Elon Musk di X. “Jika saya menyetujui permintaan mereka, maka SpaceX akan secara eksplisit terlibat dalam tindakan besar perang dan eskalasi konflik.”

Sumber : Tempo.co