Jabat Tangan Setelah Shalat Bidah?

Ustadz, benarkah jabat tangan setelah shalat itu bidah?

Ustadz Wahyudi Abdurrahim: Jabat tangan secara umum dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dalilnya:


عَنْ قَتَادَةَ قَالَ سَأَلْتُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ : أَكَانَتِ الْمُصَافَحَةُ فِى أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-؟ قَالَ : نَعَمْ

Dari Qatadah dia berkata, aku bertanya pada Anas bin Malik ra, “Apakah para sahabat nabi saling berjabat tangan?” Dia menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari)


Juga sabda beliau:


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تَصَافَحُوا يَذْهَبِ الْغِلُّ

Rasulullah Saw bersabda, “Saling berjabat tanganlah kalian, karena ia dapat menghilangkan kedengkian”. (HR. Malik)

Dua dalil di atas sifatnya umum, tidak memberikan ikatan jabat tangan di waktu tertentu. Karena ia umum, maka tetap berlaku umum selama tidak ada dalil yang memberikan kekhususan. Sementara di sini tidak ada dalil khususnya.


Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ pernah berkata, “Jabat tangan sebelum shalat itu contoh yang baik, sementara jabat tangan setelah shalat itu dibolehkan”.

Jadi jabat tangan setelah shalat itu dibolehkan dan bukan perkara bidah, dengan catatan bahwa jabat tangan tidak dianggap sebagai rangkaian ibadah shalat yang tidak boleh ditinggalkan. Wallahu a’lam

++++++

Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan pesantren Almuflihun yang diasuh oleh ust. Wahyudi Sarju Abdurrahmim, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899