Enam Tahun Berdiri, Universitas Muhammadiyah Tangerang Miliki 16 Ribu Mahasiswa

Mahasiswa Baru UMT saat taaruf

SangPencerah.com- Pengaruh warga Kabupaten Tangerang terhadap perkembangan dan kemajuan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) sangat signifikan. Terbukti, jumlah mahasiswa dari Kabupaten Tangerang mencapai sekitar 11 ribu orang dari jumlah total 16 ribu lebih. Universitas Muhammadiyah Tangerang sendiri baru berdiri pada 3 Agustus 2009, sebelumnya merupakan beberapa sekolah tinggi yang kemudian digabungkan.

Hal itu diakui Wakil Rektor III UMT Dr Desri Arwen kepada media lokal Tangerang, belum lama ini. “Jumlah mahasiswa UMT paling banyak memang dari Kabupaten Tangerang, yakni sampai tahun 2015 mencapai 11 ribu orang,” katanya.

Sisanya lanjut Arwen, jumlah mahasiswa UMT datang dari Kota Tangerang dan Tangerang Selatan. “Warga Kota Tangerang dan Tangerang Selatan banyak yang memilih kuliah ke Jakarta. Tapi warga Kabupaten Tangerang lebih memilih kuliah di UMT,” ungkapnya.

UMT menurut Arwen memang sangat diminati warga Kabupaten Tangerang. Namun demikian tetap membuka kesempatan kepada warga lainnya di Provinsi Banten untuk kuliah di UMT. Apalagi biaya kuliah di UMT dijamin terjangkau masyarakat.

“Kuliah di UMT terjangkau oleh masyarakat mana pun. Istilahnya kuliah di UMT itu harga kaki lima, tapi kualitasnya bintang lima,” papar Arwen, yang salah satu sosok yang berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan UMT hingga saat ini.

Istilah itu diungkapkan Arwen sejalan dengan misi Muhammadiyah yang ingin memberikan pelayanan pendidikan kepada semua lapisan masyarakat, khususnya di Banten, sehingga masa depan masyarakat tercerahkan dengan pendidikan.

Buka Prodi Seni

Wakil Rektor I UMT Achmad Amarullah, MPd menambahkan UMT akan terus melakukan pengembangan dan terobosan, dalam upaya mengakomodir kebutuhan pendidikan publik. Salah satunya akan membuka program studi (Prodi) Seni Drama, Tari, dan Musik (Sendratasik).

“Prodi Sendratasik rencananya menginduk dulu di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP). Saya yakin prodi ini akan banyak peminatnya. Karena itu, jika prodi ini bagus perkembangannya bisa jadi memiliki fakultas tersendiri,” terang dia.

Menurut Amarullah, Prodi tersebut masih sejalan dengan misi Muhammadiyah yang sejak awal berdiri memang peduli terhadap pengembangan seni budaya. Selain itu juga untuk membangun dan membentuk mahasiswa di bidang Iptek, Imtak,dan seni budaya.

Ketika ditanya seni dan budaya seperti apa kelak yang akan dikembangkan UMT, Amarullah menegaskan bisa saja seni-seni umum dan Islami yang sesuai dengan akhlakul karimah. “SDM-SDM di Banten seperti seniman dan budayawan, bisa saja nanti jadi dosen tamu atau dosen terbang,” paparnya.

Amarullah juga menjelaskan, dibukanya Prodi Sendratasik itu juga untuk menjaba kebutuhan guru-guru seni di Provinsi Banten, yang sampai saat ini jumlahnya masih sangat kurang. “Lulusan-lulusan Prodi itu nantinya bisa mengatasi kekurangan guru seni di Banten,” paparnya. (sp/tp)