Kenangan Jusuf Kalla Dibesarkan di Keluarga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah


Makassar – Kedekatan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan organisasi Muhammadiyah sudah berlangsung lama. Bukan tanpa sebab, JK mengaku sejak kecil dibesarkan dalam lingkungan keluarga Muhammadiyah.
“Di mobil, saya katakan kepada Gubernur (Syahrul Yasin Limpo). Di samping kita bantu Muhammadiyah, tapi juga pengabdian untuk ibu kita masing-masing. Ibu saya dan Ibu Gubernur Sulsel sahabat sejak di Aisyiyah. Jadi setiap bicara Aisyiyah selalu kita punya kenangan khusus,” kata Jusuf Kalla.
Hal itu disampaikan saat memberikan pengarahan di Muktamar Aisyiyah di Balai Prajurit, Jalan Sudirman, Makassar, Jumat (7/8/2015). Turut hadir Syahrul Yasin Limpo, Zulkifli Hasan, Oesman Sapta dan  Malik Fadjar.
JK mengatakan, lantaran kedekatannya dengan organisasi perempuan Muhammadiyah, Aisyiyah itu, dia pernah dua kali salah menyebut Muslimat NU dengan Aisyiyah.
“Saya kadang malu dua kali pertemuan dua organisasi perempuan Islam, saya selalu sebut ibu-ibu pengurus Aisyiyah. Kemarin saya tulis di kertas Muslimat NU, pidato lagi Aisyiyah saya sebut, diteriaki lagi. Sampai saya malu sama Ibu Khafifah karena sejarah kita sejak kecil di rumah hanya Aisyiyah,” papar JK.
Bagi JK, Aisyiyah sudah menjadi pelopor bagi negara terutama dalam bidang pendidikan dan gerakan perempuan. “Di Makassar, adik saya yang bungsu-bungsu semuanya masuk TK Aisyiyah, karena saat itu cuma itu satu-satunya TK di Makassar,” kenangnya.
“Jadi kepeloporan itu luar biasa,” imbuhnya di hadapan sekitar 1.600 peserta Mukatamar Aisyiyah itu. 
“Saya ingat Muktamar lalu, Ibu saya berpakaian seperti ibu-ibu (batik Aisyiyah -red),” tambahnya lagi melihat seragam yang dipakai peserta Muktamar.
JK mengapresiasi perjuangan Aisyiyah yang sudah berusia satu abad. Jauh sebelum Indonesia berdiri, Aisyiyah sudah membangun taman kanak-kanak dan sekolah-sekolah.
“Aisyiyah sudah mengabdi satu abad. Pengabdian itu tentu seluruh bangsa harus berterimakasih. Tanpa semangat ibu-ibu, tentu bangsa kita tidak bisa berkembang seperti saat ini,” ucap tokoh asal Sulawesi itu. (sp/detik)