Pelajar Berkemajuan Harus Memiliki Wawasan Global

Yogyakarta  – Fiqih Pelajar Berkemajuan menarik ketika berbicara tentang “pelajar hari ini” sebagai generasi baru.  Apa yang kita alami hari ini adalah benar-benar baru. Dan yang kita pahami hari ini adalah berbeda. Sepuluh tahun yang lalu berbeda dengan hari ini. Godaan kita pun berbeda.
Hal itu disampaikan Pradana Boy ZTF, Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur dalam diskusi Obrolan Jumat Terkini yang diadakan PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah, di Aula Gedung Muhammadiyah, Jl KHA Dahlan 103 Yogyakarta, Jumat (22/5/15).
Boy menambahkan pelajar sekarang harus pintar-pintar  membagi, memperhitungkan betul uangnya. “Kita saat ini mengalami revolusi ITC (Information, Tecnologi, and Communication), sekarang menjadi “global village”, di mana dunia menyempit menjadi kecil seperti gubuk digital”. Kata  Doktor of Philosophy lulusan National University of Singapore  ini
Dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini menjelaskan bahwa saat ini hidup orang bergantung pada internet yang kemudian menjadi fatwa yang ampuh, akibatnya “orang-orang yang sok beragama” padahal baru baca di internet. Masyarakat sekarang mengalami yang namanya hipperrealitas (kondisi dunia yang tak sesungguhnya).
Boy berpesan Mau tidak mau harus belajar sesuatu dari sumbernya. How tobe Unique?  (bagaimana menjadi pribadi unik, artinya orang lain yang orang lain tidak punya). “Setiap sesuatu adalah memiliki keistimewaan.” Maka kita harus bergaul dan memiliki keunikan yang bebeda-beda untuk mengukur diri kita. Semakin anda banyak baca buku, kita akan merasa tidak tahu. Pelajar berkemajuan harus bergaul sebanyak-banyaknya. –memperluas pergaulan- tak hanya lokal, nasional, bahkan internasional. Supaya kita dapat membandingkan pelajaran dan peradaban orang lain.
Mas Boy menandaskan bahwa “Fiqih” di sini adalah pola pikir, pemahaman, al-fahmu al-amiq (pemahaman yang mendalam). Bukan memahami fiqih sebagai ibadah saja, maka kita harus memiliki  pemahaman yang mendalam. Fiqih adalah cara untuk menyebut ilmu, makrifah, hikmah, maka baginya adalah khoiron katsiran (kebaikan yang sangat banyak). Nah bagaimana Pelajar-Berkemajuan itu? Pola pikir pelajar berkemajuan itu terbuka (menerima apa saja dari luar).  “Fiqih Pelajar Berkemajuan”  harus dilandasi aqidahnya yang kuat. Selain itu, Pelajar berkemajuan harus memiliki wawasan global. Tetapi tidak boleh kehilangan identitas.  Boleh kita wawasan global, tetapi lokalitas harus dijaga. Inti dari pelajar berkemajuan, maka kita harus tebuka, jangan berhenti belajar, wawasan luas dan menjadi warga dunia.(sp/muhammadiyah)