Tiba-Tiba Peneliti Amerika Datangi Musycabis Muhammadiyah Taiwan

Sangpencerah.id – Gelaran kegiatan Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) Muhammadiyah Taiwan ke-III digelar pada hari minggu, 18 Maret 2018 di Kampus Taipei Medical University. Dalam kegiatan yang diselenggarakan secara rutin setiap 2 tahun ini, selain kegiatan-kegiatan formal sesuai yang sudah menjadi kebiasaan dalam permusyawaratan di Muhammadiyah, juga diisi dengan berbagai macam acara yang menjadikan daya Tarik orang untuk menghadiri kegiatan ini. Tak terkecuali peneliti asing dari Amerika Serikat.

Ditemui di sela-sela kegiatan Musycabis, Michelle Elizabeth Phillips, seorang peneliti dari University of California, Berkeley, mengungkapkan bahwa dia saat ini sedang melakukan riset untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di kalangan tenaga kerja Indonesia di Taiwan dan Hongkong. Riset ini dilakukan melalui metode wawancara dengan para TKI, majikan, serta agency yang memberangkatkan para TKI ini guna mengetahui akar permasalahan yang sering dihadapi.

Michelle, begitu biasa dia dipanggil, mengungkapkan bahwa selama ini permasalahan yang muncul kerap kali terjadi akibat miss communication antara majikan dengan TKI. Alhasil, terkadang permasalahan merembet kemana-mana. Dalam riset ini, ia berharap bisa membuat sebuah rekomendasi kepada pemerintah Indonesia, pemerintah Taiwan dan Hongkong maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan terhadap perlindungan tenaga kerja Indonesia.

Saat ditanya tentang alasan mengapa ia datang ke acara Musycabis ini, Michelle yang fasih berbahasa Indonesia, Mandarin, dan Bahasa Inggris ini mengungkapkan alasannya. Sebenarnya ia baru pertama kali mendengar nama Muhammadiyah. Namun karena risetnya yang terus menyasar kantong-kantong TKI berkumpul guna melihat aktifitas mereka serta mewawancarai serta mengamati mereka, maka ia sempatkan untuk hadir selama seharian penuh di acara yang digelar oleh PCIM Taiwan ini. Dan benar saja, ia bisa dengan leluasa mengamati para jamaah Muhammadiyah yang mayoritas adalah pekerja Indonesia di Taiwan ini dalam kegiatan Musycabis. Ini menjadi pengalamannya yang pertama dalam berinteraksi dengan Muhammadiyah, utamanya Muhammadiyah Taiwan. Ia menitipkan pesan, seandainya ada pekerja Indonesia di Taiwan maupun Hongkong yang rela/mau diwawancarai terkait dengan permasalahan yang mereka hadapi di Taiwan, Michelle akan sangat senang sekali dan siap mendatangi mereka untuk melakukan pembicaraan dengan Majikan, Agency, maupun pekerjanya itu sendiri.(Andi)