Hari ini PP Muhammadiyah Temui Kapolri Bahas Kasus Siyono, Inilah Hasilnya

PP Muhammadiyah Menemui Kapolri

SangPencerah.com – Jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah menemui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti. Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan ada beberapa hal yang dibahas, salah satunya kasus Siyono (39) yang tewas usai ditangkap Densus 88.

Ada 9 pengurus PP Muhammadiyah yang menemui Kapolri di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/4/2016).  Mereka di antaranya adalah Haedar Nasir dan Busyro Muqoddas. Pertemuan tertutup berlangsung sekitar 2 jam 30 menit.

“Kami juga sampaikan masalah yang menyangkut Siyono. Wilayah yang menyangkut pemberantasan terorisme yang jadi tugas kepolisian itu tugas kepolisian, kami hormati,” kata Haedar kepada wartawan usai pertemuan.

Haedar juga menyampaikan bahwa Muhammadiyah sebatas melakukan tugas kemanusiaan terhadap orang yang merasa punya masalah, termasuk aspek advokasi hukum yang memang selama ini biasa dilakukan. “Alhamdullilah, respons Kapolri cukup bagus. Pertama, meningkatkan kerja sama dengan Muhammadiyah, saling pengertian,” ujar Haedar.

“Yang kedua respons sangat positif bahwa kami akan terus melakukan langkah-langkah hukum meneliti seberapa jauh ada penyimpangan atau kekeliruan prosedur di lingkungan internal sendiri yang nanti akan dilaporkan pihak kepolisian,” sambungnya.

Menurut Haedar, Badrodin menghormati proses autopsi yang dilakukan Tim dokter forensik Muhammadiyah bersama Komnas HAM. Dalam tim itu ada juga dari kepolisian. “Sehingga ini ada jadi satu pengertian, nanti menunggu hasilnya dari tim forensik yang dibentuk Tim Komnas HAM, timnya dari Tim kedokteran Muhammadiyah ditambah kepolisian,” papar dia.

Ia menambahkan pihaknya masih menunggu hasil kerja tim forensik terkait hasil autopsi yang dilakukan pada Minggu 3 Meret 2016. “Belum ada laporan. Nanti akan ada kira-kira seminggu sampai 10 hari,  yang berhak melaporkan itu Tim forensik murni sebagai tugas profesional,” kata Haedar. (sp/detik)