Din Syamsuddin Selamatkan Dua Jamaah Haji Asal Papua

MEKKAH – Ada Sepenggal kisah pada saat pelaksanaan Haji tahun ini. Dua anggota jamaah calon haji asal Papua yang kesasar
akhirnya berhasil bertemu dengan rombongannya, berkat
bantuan Wakil Ketua Amirul Hajj Indonesia Din Syamsuddin yang juga Ketua
Umum Majelis Ulama Indonesia.

Kedua anggota jamaah yang mengaku
imam masjid dari dua desa yang berbeda di Kabupaten Kaimana itu, Dawan
dan Zamani, dijemput di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja
Mekkah, Minggu (28/9) malam oleh pihak biro perjalanan yang
memberangkatkan kedua orang tersebut.

Kedua anggota jamaah
tersebut semula diantar oleh petugas haji pada Sabtu malam (27/9) ke
Kantor Daker Mekkah. Keduanya terpisah dari rombongan ketika sedang
tawaf (mengelilingi Kabah tujuh kali) di Masjidil Haram.”Baru beberapa putaran tawaf kami bertiga lepas dari rombongan, namun kemudian kami tinggal berdua,” kata Dawan (56) .

Namun usai tawaf, keduanya, kembali terpisah sehingga berjalan
sendiri-sendiri. Dawam menyelesaikan sai (berjalan dari Bukit Shafa
menuju Bukit Marwah sebanyak tujuh kali), sementara Zamani (58) yang
merupakan penduduk asli Papua berupaya mencari kawannya.

Dawam ditemukan petugas Sayangnya dia tidak memegang
identitas sama sekali sehingga diantar ke kanator Daker. Namun tiba-tiba
Zamani muncul, sehingga mereka berdua diantar ke Kantor Daker, Sabtu
malam.

Mereka bercerita ada lima orang yang berangkat dari
Kaimana dan katanya mereka diberangkatkan oleh Ahmad Nasrow yang tokoh
masyarakat di Kaimana. Kemudian saat di Jakarta jumlah rombongan menjadi
23 orang.

Beruntung Ahmad Nasrow ditemukan oleh Din Syamsuddin yang saat
itu baru saja tiba satu hari di Makkah karena mengenali ciri orang Papua pada dirinya. Setelah ditelusuri oleh
Din Syamsuddin maka diketahui biro perjalanan yang memberangkatkan dan
siapa yang mengurus mereka selama di Makkah, dan nomor kontaknya. “Biro
perjalanan itu memberangkatkan 23 jamaah haji dan lima diantaranya
berasal dari Kaimana,” kata Din.

Keduanya mengakui tidak
membayar sama sekali. Sementara pihak yang mengurus mereka selama di
Makkah dan yang saat itu menjemput mereka, Juned, mengatakan tiket untuk
pulang juga sudah disiapkan.

Sebenarnya Dawam sudah meminta
identitas sebelum melakukan umroh wajib ke Masjidil Haram tetapi tidak
diberikan oleh petugas yang mengurus mereka. Namun keduanya mengatakan
bahwa tempat penginapan mereka cukup layak dan mereka juga diberikan
makan.

Kepala Seksi Perlindungan Daker Makkah Jaetul Muchlis
yang menghubungi Juned mengatakan kemungkinan besar, Dawan dan Zamani
merupakan jamaah haji non kuota.

Muchlis berpesan kepada Juned
agar melayani ke-23 jamaah haji termasuk Dawan dan Zamani dengan baik.
“Bimbing ibadahnya sampai selesai,” kata Muchlis. (Ant/sp)