Pemuda Muhammadiyah: Ujung Liberalisme Pemikiran Islam Adalah Demokratisasi

 
 
BEKASI- Sebagai pengamat politik dan Ketua Umum PP Pemuda
Muhammadiyah, Saleh Daulay menilai bahwa maraknya ide-ide islam liberal
muncul setelah gerakan reformasi.


“Tujuan besar dari ide-ide islam liberal ini adalah melakukan
demokratisasi di Indonesia” paparnya dalam seminar nasional ‘Indonesia,
Islam, dan Liberalisme’ di Auditorium FISIP UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta (10/10/2013).



Dia memaparkan beberapa ide utama yang diusung oleh para pemikir islam
liberal, yaitu membuka ijtihad di semua dimensi, mementingkan nilai etik
dari adab islam, percaya pada yang relative, memihak minoritas walau
salah, pluralisme agama, dan memisahkan agama dari persoalan dunia.



Menyoal stigma UIN yang menjadi basis liberalisme, Saleh menilai bahwa
itu adalah hal yang wajar mengingat sasaran utama dari ide-ide
liberalisme ini terutamanya adalah mahasiswa muslim.



“Wajar kalau UIN terkenal dengan isu liberalisme, karena memang disini
sasaran utamanya, dan karena kontrasnya itulah jadi seperti tampak
sekali. Coba di UI (Universitas Indonesia) itu berapa banyak mahasiswa
yang ga sholat, disini walau katanya sarang liberal, mahasiswanya rajin
sholat,”



Sementara itu, aktifis gerakan #IndonesiaTanpaJIL (ITJ), Akmal Sjafril
mengkritisi statement para pengasong ide liberalisme yang seringkali
memunculkan kontradiksi ide. Atas nama kreatifitas, mereka sering
melabrak norma dan aturan.



“Apanya yang kreatif kalau cuma bisa melanggar aturan? Ibarat main
bola, parkir saja satu striker dekat gawang tanpa peduli offside , pasti
gol itu,”  ujarnya.***

Redaktur: Imran Nassution
Sumber  : Islam Pos