Media Asing ’Mulai Provokasi’ Tentang Penolakan Timnas Israel di Indonesia

Media asing menyoroti kondisi Indonesia terkait Piala Dunia U-20 2023 setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan drawing yang rencananya digelar pada 31 Maret mendatang. Salah satu media asal Amerika Serikat, TIME menyoroti kabar tersebut dengan artikel berjudul “Indonesia’s Stance on Israel Overshadows International Soccer Tournament.” Dalam artikel itu, TIME menyebutkan bahwa drawing Piala Dunia U-20 2023 ditunda akibat reaksi dari kelompok Islam konservatif di Indonesia. “Ketidakpastian waktu dan lokasi Piala Dunia U-20 berlanjut dua hari setelah pihak berwenang Indonesia menunda undian resmi untuk turnamen 20 Mei-11 Juni (Piala Dunia U-20 2023) karena protes atas kualifikasi Israel,“ tulis TIME, dikutip Selasa (28/3/2023).

“Pengundian yang dijadwalkan diadakan di Bali pada hari Jumat, ditunda tanpa batas waktu oleh federasi sepak bola Indonesia (PSSI) di tengah reaksi dari kelompok Islam konservatif,” lanjut laporan tersebut.

Melalui laporannya, TIME menyebutkan bahwa PSSI dan Ketua PSSI, Erick Thohir mendapatkan tekanan yang sangat besar. Sebab, bila gagal menyelesaikan masalah atas bertandangnya Israel ke tanah air, Indonesia berisiko diskors oleh FIFA dan berpotensi didiskualifikasi dari kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026. Tidak hanya itu, TIME juga menyebutkan bahwa keterampilan olahraga dan diplomasi politik Erick Thohir tengah diuji secara serius. Terlebih, saat ini ia merupakan mantan pemilik Inter Milan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Ketua PSSI, sekaligus anggota Komite Olimpiade Internasional.

Saat ini, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sekaligus Plt. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Erick berencana untuk berangkat ke Zurich, Swiss untuk mengadakan pertemuan dengan FIFA. “Kami masih melakukan pembicaraan. Kami berharap dapat menemukan jawabannya dan setidaknya FIFA memahami posisi Indonesia dalam masalah ini,“ kata Muhadjir dikutip TIME. Effendy juga mengatakan bahwa Indonesia sempat mengajukan persyaratan kepada FIFA tentang kehadiran Israel selama turnamen, tetapi tidak ada titik temu. (Red)

“Ini bukan sekadar penolakan atau protes, tapi ini terkait dengan Konstitusi negara kita,” katanya menanggapi pertanyaan tentang pemimpin dua provinsi yang dipilih sebagai tempat turnamen menolak tuan rumah tim Israel.