
Mempererat ukhuwah, dua organisasi semi otonom di organisasi otonom kepemudaan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama beradu kaki dan kepiawaian mengolah kulit bundar. Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Muhammadiyah bertanding melawan Barisan Serba Guna (Banser) Ansor Nahdlatul Ulama dalam laga penutup Ansor Cup 2023, di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara, Ahad (26/2).
Dalam laga tersebut, pemain kedua tim baik Ansor maupun Kokam harus berusia di atas 35 tahun. Pertandingan ini merupakan satu upaya untuk memperkuat persaudaraan dan rasa kekeluargaan antara Pemuda Muhammadiyah dan Anshor Banser yang ada di Banjarnegara. “Melalui olahraga ini, kita ingin membuktikan bahwa kita adalah saudara seperti kakak dan adik. Dari sepak bola ini, kami mengajak semua saudara kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa,” ujar Ketua Anshor Banjarnegara, Wakhid Jumali.
Menyambung Wakhid, Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Banjarnegara, Sigit Dwi Antoro mengatakan jika laga persahabatan ini adalah bukti bahwa dua organisasi masyarakat ini tetap bersatu dan bersaudara. “Adanya perbedaan itu adalah anugerah, namun kita tetap bersaudara dan saling support,” ujarnya.
Menurut Sigit, beberapa tokoh NU juga sering menyebutkan bahwa Muhammadiyah dan NU layaknya kakak dan adik. Sehingga sudah sepatutnya sebagai saudara kandung, harus terus menjaga silaturahim dan bersama-sama ikut menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam laga persahabatan antara Ansor vs Kokam yang digelar di Stadion Soemitro Kolopaking Banjarnegara itu, tim Kokam menang tipis 1-0. Meski begitu, laga ini menjadi satu tontonan yang menarik dan menjadi satu bukti, bahwa kedua organisasi masyarakat ini tetap solid dan bersaudara. (Red)