SMA Muhi Gelar Studi Lapangan Karanganyar dan Gunungkidul

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi) melaksanakan studi lapangan bagi seluruh peserta didik kelas X tahun pelajaran 2022/2023. Seluruh siswa kelas X sejumlah 412 siswa yang terdiri atas 9 kelas MIPA dan 3 Kelas IPS, melaksanakan studi lapangan di tempat yang berbeda. Dengan armada bus, kelas MIPA dibagi dalam dua kelompok keberangkatan. Keberangkatan kelompok pertama pada Sabtu, 11 Januari 2023. Kelompok kedua berangkat pada Sabtu 25 Januari 2023

Tujuannya adalah Agrowisata Amanah Karanganyar Jawa Tengah. Para peneliti muda ini melaksanakan pengambilan data dari Mata Pelajaran Biologi, Kimia, dan Fisika. Selama mengikuti kegiatan, para siswa ditanamkan nilai nilai karakter adiwiyata dan pelestarian lingkungan. Kelas IPS berangkat pada Sabtu, 18 Januari 2023 dengan tujuan dua tempat, yaitu Candi Prambanan dan Pantai Baron Gunungkidul DIY. Peserta didik akan melakukan penelitian Sejarah dan Sosiologi di Candi Prambanan. Perjalanan dilanjutkan menuju Pantai Baron dan Krakal untuk penelitian geografi, ekonomi, dan sosiologi.

Para peserta baik MIPA dan IPS berkumpul di SMA Muhi pukul 05.30 WIB. Setelah mendapatkan pengarahan dari panitia dan doa bersama mereka kemudian menuju ke bus masing-masing. Selama dalam perjalanan mereka menikmati sarapan pagi yang telah disediakan sekolah. untuk rombongan MIPA tiba di Agrowisata Amanah sekitar pukul 10.30 WIB. Disana para peserta melihat proses pengolahan sampah menjadi pupuk kompos. Peserta juga melihat proses budidaya sapi susu perah. Para peserta juga melihat budidaya ikan sekaligus melakukan pencermatan terhadap struktur tulang ikan. Peserta selanjutnya menuju ke lokasi perkebunan. Mereka mengamati berbagai macam budidaya sayuran dan cara perkembangbiakannya.

Setelah puas melakukan pengamatan, kegiatan dilanjutkan dengan Sholat Dzuhur dan makan siang. Pukul 13.30 WIB kegiatan dilanjutkan dengan praktikum. Para peserta melakukan pengukuran suhu, kelembapan, PH air, suhu air, dan mengukur intensitas penyinaran cahaya. Kegiatan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Setelah Sholat Ashar kegiatan dilanjutkan dengan responsi singkat dengan guru pembimbing. Rombongan MIPA Agrowisata Amanah sekitar pukul 16.00 WIB dan tiba di Yogyakarta pukul 21.00 WIB. Selama di bus para siswa terlihat sangat bahagia. Mereka bernyanyi Bersama, hafalan surat pendek bersama, dan bercerita Bersama.

Rombongan siswa kelas X IPS berangkat dari sekolah pukul 06.00 WIB dengan menggunakan 3 bus. Tujuan pertamanya adalah Candi Prambanan. Selama di Candi Prambanan peserta ada tugas mengamati bentuk bangunan, relief, prasasti, dan benda benda peninggalan Candi Prambanan. Untuk memperkuat data, peserta juga melakukan wawancara. Pukul 09.00 WIB perjalanan dilanjutkan ke Pantai Karst Baron Gunung Kidul. Tugas pertama di Baron, peserta mengerjakan tugas Geografi. Peserta diwajibkan mengambil data yang berhubungan dengan dinamika litosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Selanjutnya peserta mengerjakan tugas Ekonomi. Para siswa diwajibkan untuk mengamati dan wawancara tentang kegiatan usaha di Pantai Baron. Setelah makan siang dan Sholat Dzuhur, peserta melakukan pengamatan pelajaran Sosiologi. Para siswa diminta untuk memahami ragam gejala dan penyimpangan sosial di masyarakat Baron. Selanjutnya diminta mengaitkan antara realitas sosial dengan konsep dasar Sosiologi. Kegiatan pengamatan berakhir pukul 15.00 WIB, setelah kegiatan selesai rombongan bersiap untuk pulang ke Yogyakarta.

Studi lapangan ini merupakan dimensi pelaksanaan yang didasari oleh program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah sebuah Peraturan Presiden no. 87 tahun 2017, yakni gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Senada dengan edaran tersebut, SMA Muhi mengolah tujuan PPK menjadi studi lapangan. “Dengan Studi lapangan siswa akan mengasah kemampuan sesuai bidangnya dalam menyelesaikan tugas secara nyata di luar sana (sekolah). Studi lapangan dapat menjadi media pembelajaran nyata setelah pembelajaran di sekolah yang tentunya disesuaikan dengan kompetensi dasar yang tengah diikuti siswa,” ungkap Indra Budi Setiawan, S.Pd., selaku penanggungjawab kegiatan. (Yusron/Red)