Universitas Muhammadiyah Malang Kembangkan Metaverse

Menjawab jaman moderen yang dimana disrupsi yang sangat cepat, UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) kembangkan teknologi metaverse. Diawali dengan kegiatan “Kick off UMM Metaverse Project & UMM-GCU Game Jam” pada Jumat (24/6).

Rektor UMM Fauzan menyampaikan bahwa metaverse akan menjadi langkah awal Kampus Putih UMM untuk menggunakannya sebagai media fungsional dan visibilitas akademik di universitas. Menurutnya, jika benar-benar efektif, bukan tidak mungkin UMM akan terus menggunakan dan mengembangkannya dengan lebih baik. Fauzan juga menegaskan bahwa UMM telah mendesain sebuah lembaga yang nantinya dijadikan sebagai Center for Future of Work (CFW). Maka, untuk mewujudkannya, ia berharap seluruh prodi dapat memiliki Center of Excellence (CoE). “Nantinya, setiap prodi memiliki pusat keunggulan yang dijadikan sebagai komoditi akademis dan mampu menjawab tantangan masa depan. Program-program teknik seperti ini juga diharapkan mampu menjadi pelopor dalam memperkuat CFW UMM,” tambahnya.

UMM kini tengah membangun CFW yaitu pusat pengembangan sumber daya manusia (SDM) berbasis digital yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Singhasari. Kampus Putih juga telah berinvestasi beragam hal untuk mewujudkannya. Melalui program itu, diharapkan lahir SDM-SDM hebat nan mumpuni yang bertebaran di dunia kerja, khususnya alumni UMM.

Adapun saat ini, Kampus Putih UMM sedang mengidentifikasi persoalan dan jenis pekerjaan yang akan muncul di masa depan. Pihaknya juga tidak hanya melakukan pendekatan melalui program studi dalam menjawab dinamika kehidupan eksternal, tapi juga menggunakan pendekatan CoE. “Kami berkomitmen untuk mengembangkan potensi mahasiswa berbasis passion. Salah satunya melalui metaverse ini. Sehingga jika ada mahasiswa, baik itu mahasiswa teknik atau bahkan peternakan, ingin mendalaminya, bisa langsung masuk ke program metaverse UMM. Ke depan, kami akan terus berinovasi dan tidak berhenti memberikan solusi terbaik bagi masyarakat,” tegas Fauzan.