Candi Risan Gunungkidul Sebagai Penanda Perbatasan Yogyakarta dengan Jawa Tengah

Sebagai salah satu peninggalan purbakala di Gunungkidul, Candi Risan terletak di Kalurahan Candirejo Semin sekaligus menjadi perbatasan antara Yogyakarta dengan Jawa Tengah.

Nama Risan sendiri disinyalir merupakan kata irisan dan sebagai penanda patok batas wilayah karena lokasinya berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Jawa Tengah. Berdasarkan papan informasi di sekitara candi, benda purbakala ini dibangun sekitar pada abad X-IX masehi. Di lokasi ini terdapat dua bangunan candi yang berada di lahan seluas 2.000 meter persegi.

Bangungan pertama berada di sisi utara dengan ukuran 13×13 meter. Struktur bangunan terlihat karena tumpukan batu dari bagian candi masih terlihat. Adapun Bangunan kedua berada di sisi selatan dan memiliki ukuran 11,5×11,5 meter. Namun, candi kedua ini strukturnya tidak terlihat dikarenakan hanya menyisakan denah berbentuk persegi.

Struktur bangunan di candi Risan didominasi jenis batu putih sehingga mudah rusak, untuk corak dari bangunan merupakan peninggalan Candi Buddha. Hal ini diperkuat dengan ditemukan arca Budha Avalokitesvara. Joko Haryono salah satu tokoh masyarakat di Kalurahan Candirejo Semin mengatakan tak ada yang tahu persis berkaitan dengan asal usul penamaan candi, meski demikian masyarakat setempat percaya penamaan berasal dari kata Irisan. Hal ini tak lepas dari letak candi yang berada di wilayah perbatasan Jateng-DIY.

Menurut dia, candi bercorak Budha. Di 1982 lalu, arca Budha Avalokitesvara sempat dicuri dan diketemukan di Singapura. Benda ini sudah diamankan dan sekarang disimpan di BPCB DIY. Joko tidak menampik sudah ada yang berkunjung, namun jumlahnya masih belum banyak seperti candi-candi lain di wilayah DIY. “Selain berkunjung biasa, juga ada yang menjalani ritual di candi ini,” katanya. (Red)