Muhammadiyah Senantiasa Mencerahkan & Berkemajuan

SANGPENCERAH.ID – Sedari dulu, Kiyai Ahmad Dahlan menjadi pembaharu namun bukan menyimpang dan tetap menegakan Nilai-Nilai Agama, Kiyai Ahmad Dahlan tak segan menegakan kebenaran, meski masyarakat luas memandangnya sebagai orang yang aneh, gila, bahkan dibilang sesat.

Apa yang kemudian dilakukan oleh Kyai Ahmad Dahlan khususnya bersama Muhammadiyah, barulah dapat dipahami oleh pihak lain beberapa waktu kemudian.

Keberanian Kiyai Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam menegur kesalahan dan mengkoreksi apa yang ada pada Umat bukanlah rangka niat ingin mencari kepopuleran, cari muka, atau hal lainnya, namun keikhlasan dan sejatinya adalah kecintaanya kepada Umat Islam, Rakyat Indonesia dan Bangsa Indonesia. Beliau bersama Muhammadiyah ingin anak-anak Bangsa , Para Pemuda, Kyai, Umat Islam, Rakyat Indonesia menjadi cerdas, berkemajuan, tidak kolot, maju, dan dapat bersaing serta melawan Para Penjajah dari pengekangan kemisikinan, kebodohan, politik adu domba.

Kyai Ahmad Dahlan tampil beda, disaat Kyai terkenal tidak memakai sendal, tidak harum, namun Kyai Datang dengan memakai sendal, harum, bersih, mematahkan isu dan stigma negatif pada kyai.

Disaat melihat kekeliruan yang ada dimasyarakat, banyak umat yang masih menaruh sesajen dipohon-pohon padahal mereka Islam, Kyai Ahmad Dahlan tak segan mengkoreksinya, membetulkannya, dan mengembalikan tradisi yang ada agar tidak bertentangan dengan Nilai Islam, maksudnya tidak mengotori akidah serta tauhidnya Umat Islam.

Disaat sekolah-sekolah Umat Islam dinilai terbelakang, disaat Masjid-Masjid kiblatnya ternyata salah, Kyai Ahmad Dahlan tampil memodernisasi sekolah yang ada, masjid diluruskan dengan Ilmu Pengetahuan dan perkembangan Zaman, namun niat baik Kyai Ahmad Dahlan mendapat tantangan besar, fitnah serta ujian yang luar biasa.

Tampaknya karakter Kyai Ahmad Dahlan itu dicurahkan pada Gerakan yang bernama Muhammadiyah, diteruskan oleh tokoh, serta anak-anak mudanya, Muhammadiyah senantiasa tampil berkemajuan. Pada Akhirnya sejatinya Gerakan Wadah Umat Islam akan menuju seperti apa yang telah dilakukan Muhammadiyah, sebagai contoh mendirikan Sekolah, hingga Rumah sakit, Perkomplekan Kauman, dan lain semacamnya. Semua ini adalah semangat kita bersama, sebagai semangat Fastabiqul Khoirot, semangat Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.

Muhammadiyah akan terus hadir untuk Umat, Rakyat dan Bangsa Indonesia, meski apa yang dilakukannya baru dapat dipahami dan diambil hikmahnya pada beberapa waktu kemudian (SP)