Memahami Islam Secara Tradisi dan Keilmuan


Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk pedoman hidup seluruh umat manusia sehingga akhir zaman. Islam dalam bahasa arab Al-islm yang berarti (berserah diri kepada satu Tuhan), adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Agama islam sering disebut Dienullah (agama Allah) karena di dalam Al-qu’an Allah SWT berfirman:
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah,padahal kepadanya-lah berserah diri (aslama)atas segala apa yang di langit dan di bumi,baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.”(QS.Ali Imran : 83).
Islam secara harfiyah artinya damai,selamat,tunduk,dan bersih. Kata islam terbentuk dari tiga huruf,yaitu S(sin),L(lam),M(mim) yang bermakna dasar”selamat”(salama).Dari pengertian islam secara bahasa ini,dapat kita simpulkan islam adalah agama yang membawa keselamatan hidu di dunia dan akhirat (alam kehidupan setelah kematian). Islam juga agama yang mengajarkan mengajarkan umar atau pemeluknya (kaum muslimin/umat islam) untuk menebarkan keselamatan dan kedamaian,antara lain tercermin dalam bacaan shalat sebagai ibadah utama umat muslim pada kalimat salam”Assalamualaikum warahmatullah”yang berarti semoga keselamatan dan kasih saying Allah limpahkan kepadamu, sebagai penutup ibadah shalat. Islam adalah satu satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT sebagaimana Allah berfirman:”Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah islam”. Para ahli juga mendefinisikan islam dalambeberapa pengertian 1.menurut George Sarton agama islam merupakan agama yang paling tepat sekaligus paling indah 2. Menurut Umar bin Khattab,agama islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. Agama ini meliputi Akidah,Syariat dan Akhlak 3.Menurut Abu Hasan Al-Bashri,agama islam ialah kepasrahan hati anda kepada Allah SWT, lalu setiap orang muslim merasa selamat dari gangguan anda.
Islam dan Tradisi
Tradisi dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang turun temurun dari nenek moyang. tradisi dalam kamus antropologi sama dengan ada istiadat yakni kebiasaan yang bersifat magis religius dari kehidupan suatu penduduk Sali yang meliputi nilai-nilai budaya,norma norma,hukum,aturan aturan yang saling berkaitan,dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan yang sudah menetap serta mencakup segala konsepsi sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam kehidupan sosial. Sedangkan dalam kamus sosiologi diartikan sebagai kepercayaan dengan cara turun temurun yang dapat dipelihara. Dalam bahasa arab tradisi ini dipahami dengan kata turath, kata turath ini berasal dari wa ra tha, yang dalam kamus klasik disepadankan dengan kata irth,wirth, dan mirath. Semuanya merupakan bentuk masdar ( verb noun ) yang menunjukkan arti segala yang diwarisi manusia dari kedua orang tuanya baik berupa harta maupun pangkat atau keningratan. Penggunaan kata turath tersebut muncul dalam konteks pemikiran arab sebelum berkenalan dengan wacana kebangkitan yang melanda sejumlah wilayah arab sejak abad ke 19 M.
Islam sebagai agama yang rahmatan lil alaminn yang mana di dalam ajaran yang dikandungnya mencakup seluruh bidang kehidupan manusia, islam sebagai agama yang terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT dan kepada Rasul yang terakhir Nabi Muhammad Saw, adalah dua hal yang istimewa yang tentu sudah sesuai dengan konteks zaman pada saat itu dan zaman yang akan datang yang mana tujuan keduanya adalah memberikan jalan yang lurus kepada umat manusia menuju ke jalan Allah SWT. Maka islam sebagai agama yang terakhir yang di bawah oleh Nabi Muhammad Saw adalah agama yang tidak pernah tertinggal oleh zaman( Likulli Zaman Wal Makan). Jadi ketika kita berbicara tentang tradisi maka tidak terlepas dari kita berbicara tentang islam,karena islam merangkul semua aspek kehidupan manusia.

Islam dan Keilmuan
Berbicara tentang keilmuan tentu kita akan berbicara tentang perpaduan antara ilmu umum dan ilmu agama, bagaimana ilmu ilmu tersebut dipadukan sehingga menjadi keilmuan . berangkat dari sejarah awal ilmu pengetahuan di dunia tentu kita akan kembali sedikit dan tidak jauh pada masa yunani kuno.pada masa yunani kuno ilmu pengetahuan bisa dikatakan sudah mulai berkembang, kita mengetahui bagaimana orang orang saat itu masih awam terkait siapa yang telah menciptakan alam semseta ini. Akhirnya pada pada saat itu ada seseorang yang ingin mencoba mencari asal usul mereka, pada saat itu ida mengamati keadaan masyarakat di sekitar.dan kebetulan pada saat itu di daerahnya sedang terjadi musim kemarau .dan pada suatu hari turunlah hujan yang membawa rasa gembira kepada masyarakat setempat.dari situlah berangkatlah pemikirannya tentang bahwa yang terpenting di kehidupan manusia adalah air.maka air lah yang dianggap sebagai awal (asal mula) alam semesta ini. Nama panjang orang tersebut adalah thales yang hidup pada abad ke 6 sebelum masehi,dia adalah seorang bapak filsafat barat yang pertama kali mengememukakan teori air sebagai awal dari alam semesta ini.seirig dengan berjalannya waktu masa peradaban yunani yang diakhiri oleh filsafat aristoteles dan beralih ke masa peradaban islam yang dimulai di bangsa arab.kita mengetahui Al-KINDI sebagai bapak filsafat barat yang bapak filsafat yang pertama mengemukakan tentang pentingnya filsafat terutama dalam kehidupan. Tentu juga dengan seiring dengan berjalannya waktu dari masa ke masa maka sampailah kita di masa modern ini, dengan segala kecanggihan alat teknologi yang dibuat oleh manusia membuat tatanan kehidupan berubah seketika. Yang dahulu sulit kita dapatkan sekarang lebih pragmatis untuk kita dapatkan dan gunakan, bahkan soal agama islam sangat mudah untuk kita dapatkan terutama di Negara kita indonesia.
Realitas Muslim di Indonesia
islam dalam konteks keilmuan adalah bagaimana cara kita menggabungkan antara agama dan ilmu pengetahuan umum sehingga mampu membawah kita kepada yang kita inginkan sesuai dengan ilmu yang kita punya dalam menjalani kehidupan saat ini tanpa melepaskan diri dari konsep agama islam. Namun relitas zaman saat ini menunjukka terutama masyarakat muslim di indonesia menganggap bahwa apabila mereka melakukan sesuatu yang dilakukan tidak sesuai dengan yang diajarkan atau dicontohkan oleh orang orang terdahulu( nenek moyang ) mereka,atau lebih dahulu memeluk islam dibandingkan dengan mereka maka hal tersebut akan dianggap salah dan menyimpang dari ajaran islam( tidak sesuai dengan tradisi masyarakat setempat),namun seperti yang dijelaskan di paragraph sebelumnya bahwasannya yang berkaitan dengan tradisi itu bisa berubah sewaktu waktu di dalam kehidupan bermasyarakat. Kita bisa mengambil satu contoh saat ini bagaimana kita dihadapkan dengan persoalan wabah covid19 ini.kita akan mengambil dalam hal kita beribadah ( Shalat ), kalau kita melihat tradisi atau kebiasan sehari hari masyarakat muslim di indonesia ketika melaksanakan ibadah shalat di masjid mereka selalu merapatkan dan merapikan shaf karena merupakan sebagian dari syarat kesempurnaan shalat itu sendiri. Namun dengan dihadapkan dengan situasi dan kondisi wabah yang sedang melanda yang memaksa mereka harus menjaga jarak, itu merupakan diangap sebagai hal yang menyimpang juga karena tidak sesuai dengan tradisi ( kebiasaan mereka) di waktu mereka mengerjakan ibadah shalat.
Kesimpulan
Di dalam kita memahami islam kita jangan sampai memahami agama ini dalam ruang lingkup tradisi karena apabila ada suatu problem yang melanda kita seperti saat ini,tentu akan sulit bagi kita untuk menyesuaikan antara kebiasan dengan situasi dan kondisi yang ada.pahamilah agama islam dengan kelimuan sehingga islam yang “rahmatan Lil Alamin” dan islam yang “LIkulli Zaman Wal makan” akan selalu relevan dengan kehidupan kita di saat ini dan masa yang akan datang.