Ingatlah Nikmat Sehat sebelum Sakit


Oleh Abdul Gaffar Ruskhan

Assalamualaikum wr. wb.

Apa kabar saudaraku? Semoga Anda dalam keadaan sehat walafiat, selalu taufik, hidayah, dan pelindungan dari Allah SWT. Amin!

Rasulullah saw. bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغِ

“Dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari No. 5933)

Ada ucapan yang sering kita dengarkan dalam pembukaan ceramah, tausiah, dan wejangan, yakni kita bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat iman, Islam, dan sehat. Nikmat yang terakhir sudah sepatutnya mukmin bersyukur kepada Pemberi nikmat itu karena dengan kesehatan yang prima, seluruh aktivitasnya, baik urusan keduniaan maupun urusan keakhiratan, dapat terlaksana dengan baik. Hadis di awal mengingatkan kita bahwa salah satu yang sering diabaikan manusia adalah nikmat sehat.

Coba kita merenung dan melihat diri kita. Allah SWT memberikan udara yang dapat dihirup dan kita keluarkan dari paru kita. Oksigen dan nitrogen yang kita hirup masuk ke tubuh kita?

Oksigen itu sangat diperlukan manusia untuk (1) menggerakkan sistem pernapasan,
(2) membantu sistem peredaran darah, (3) memaksimalkan daya ingat, (4) mencegah pertumbuhan sel kanker, dan (5) membuat pikiran lebih tenang. Jika kita kalkulasi, kita akan terkaget-kaget jumlahnya.

Setiap orang dalam setiap bernapas memerlukan 0,5 liter oksigen. Paling tidak dalam 1 menit ada 20 kali bernapas sehingga dibutuhkan 10 liter oksigen. Setiap hari dibutuhkan udara sebanyak 14.000 liter/orang. Udara yang dihirup 20% oksigen dan 79% nitrogen, 1% yang lain. Setiap kali bernapas manusia membutuhkan oksigen sebanyak 100 ml dan 395 ml lainnya berupa nitrogen. Artinya, dalam sehari manusia menghirup 2.880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen.

Jika harga oksigen per liter, misalnya, Rp25.000,00 dan nitrogen Rp9.950,00, setiap hari orang harus mengeluarkan biaya Rp 176.652.165,00. Coba dijumlahkan dalam setahun? Tidak kurang sebanyak Rp 63.594.779.400,00 (enam puluh tiga miliar lima ratus sembilan puluh empat juta tujuh ratus tujuh puluh sembilan empat ratus rupiah). Subhanallah. Pernahkan manusia membayarnya. Semua gratis. Coba kita jumlahkan dengan umur kita masing-masing?

Nikmat sebesar itu jarang dipikirkan oleh manusia sehingga syukurnya kepada Allah Yang Maha Pencipta lenyap karena terbuai dengan kesehatan yang mereka nikmati.

Coba kita merenung tentang cara kerja paru kita. Fungsi paru, antara lain, 1) pelindung organ lain, (2) pelindung dari infeksi karena udara yang masuk, (3) alat penyaring udara, (4) pengendali pH (kadar asam dan basa) darah, dan (5) tempat penampung darah. Belum lagi jaringan yang terdapat di dalamnya yang menjadi saluran darah yang sulit digambarkan. Apalagi, pembuluh darah manusia?

Pernahkah terpikirkan bahwa pembuluh darah yang ada di tubuh manusia tidak main-main. Mungkin kita tidak percaya. Jika diurai, panjang pembuluh darah kita hampir 2,5 kali lingkaran bumi, yakni 60.000 mil, sedangkan lingkaran bumi hanya 24.859,73 mil (40.075 km). Itu menurut National Institute on Aging (NIA) di AS. Belum lagi, pembuluh darah yang fungsinya memompa berjuta-juta barel darah sepanjang umur kita. Setiap hari, jantung kita memompa sekitar 1.800 galon darah melalui pembuluh darah.Pembuluh darah pun bekerja sebagai sebuah tim, yang terdiri atas arteri, vena, dan kapiler.

Dapat dibayangkan berapa biaya yang harus dikeluarkan jika fungsi organ tubuh manusia terganggu? Gangguan virus Corona, misalnya, betapa berat dan sulitnya manusia untuk memulihkannya? Bahkan, berbagai kalangan dan ahli belum mampu mengatasinya. Itu baru contoh kecil yang mengganggu sebagian organ tubuh kita. Tepat firman Allah SWT,

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka, nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS Ar-Rahman diulang sebanyak 31 kali)

Tanpa terasa hidup kita sudah lama. Sepanjang hidup kita yakin bahwa sehat kita jauh lebih banyak daripada sakit. Namun, pada waktu sakit baru kita merasakan betapa berharganya nikmat sehat itu. Biasanya kita dapat menikmati makanan apa saja. Selera makan sehari-hati begitu terasa nikmatnya. Pagi sudah sarapan, siang makan, dan sore/malam santapan lagi. Belum lagi di sela waktu itu dengan makan ringannya. Namun, begitu sakit menyerang kita, nikmat makan sudah berkurang, selera makan hilang, apa pun yang dicicipi pahit rasanya. Badan tidak enak, digerakkan terasa nyeri, duduk tidak kuat, berbaring berasa tidak nyaman. Di rumah sakit makan nasi mual, mencium makanan muntah, dan infus ke aliran darah kita dan obat ditelan tidak nyaman. Di situlah orang merasakan betapa besarnya nikmat sehat itu. Berapa pun biaya pengobatan akan dikeluarkan. Di mana pun dokter yang hebat akan didatangi sekalipun di luar negeri dengan biaya yang tidak sedikit. Mungkin ada di antara kita yang sudah “berurusan” dengan rumah sakit karena sakit berat?

Mengapa orang sakit? Ada bebarapa hal yang dapat kita petik makna di balik sakit itu.

  1. Allah SWT memberi tahu bahwa sehat itu berharga dan lebih berharga dari segalanya. Itu makna hadis yang sudah dikenmukakan pada pembahasan lalu yang artinyanya “Manfaatkan yang lima hal sebelum datang lima hal pula, yakni… sehatmu sebelum datang sakitmu.”(HR Hakim)
  2. Allah SWT memberi tahu bahwa ada hikmah di balik sakit. Hikmahnya ternyata manusia tidak akan selamanya sehat. Itu juga memberi kesadaran kepada manusia bahwa kesehatan sudah diusahakan dijaga, tetapi Allah SWT tetap memberikan teguran kepada kita agar ingat kepada Pengatur sehat dan sakit, yaitu Allah SWT.
  3. Allah SWT ingin menguji kesabaran kita apakah dengan sakit makin dekat kepada Allah atau justru berprasangka buruk terhadap Allah SWT yang memberi sakit. Bisa jadi Allah SWT ingin mengangkat dosa kita dengan penyakit yang diberikan itu, sesuai dengan sabda Rasulullah saw., مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, kecuali Allah SWT akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. (HR Bukhari No. 5660 dan Muslim No. 2571).

  1. Allah SWT ingin tahu seberapa syukurnya kita kalau diberi kesembuhan. Kadang-kadang ada orang yang sudah diberi kesembuhan masih berkata, “Untung ada dokter itu yang menyembuhkan saya. Kalau tidak, saya belum sembuh.” Padahal, tidak ada satu pun di dunia ini yang mampu menyembuhkan si sakit. Yang menyembuhkan adalah Allah SWT.

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

“Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” (QS Asy-Syuara:80)

Mampukah orang yang sembuh dari penyakitnya bersyukur kepada Allah SWT Dia telah menyembuhkannya dari penyakit, sesuai dengan doa,

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ

‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu’. (HR Muslim No. 2739)

Akhirnya, betapa besarnya nikmat sehat yang dianugerahkan Allah SWT kepada kita. Selama kesehatan masih kita rasakan, kita berusaha meningkatkan iman dan takwa, makin bersyukur kepada Allah SWT, dan makin dekat kepada-Nya dalam bentuk memaksimalkan ibadah dan amal saleh kita. Manakala Allah SWT memberi ujian sakit, iman dan takwa makin kita tingkatkan, sabar menerimanya sambil berusaha mengobatinya, serta berprasangka baik kepada-Nya bahwa ada hikmah yang dapat kita ambil di balik sakit yang diderita. Oleh karena itu, selagi sehat, kita ingat kemungkinan sakit dengan memelihara hubungan dengan Allah SWT sehingga Dia memelihara kita pula dari berbagai macam penyakit.

احفظ الله يحفظك احفظ الله تجده تجاهك
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, pasti kamu akan mendapatkan Allah di hadapanmu.” (HR atTirmidzi no. 2516 dan Ahmad: 1/307)

Wallahu a’lam bis-sawab.
Wassalamualaikum wr. wb.

Ciledug, 2 Juni 2020

—++—-+——–

Bagi yang ingin wakaf tunai untuk pembangunan pesantren Almuflihun yang diasuh oleh ust. Wahyudi Sarju Abdurrahmim, silahkan salurkan dananya ke: Bank BNI Cabang Magelang dengan no rekening: 0425335810 atas nama: Yayasan Al Muflihun Temanggung. SMS konfirmasi transfer: +201120004899