Hak Asasi Manusia antara Islam dan Barat

HUSIA MENURUT

Dr. Thariq Basyary

Beliau lahir di Kairo pada tahun 1933. Pernah menjabat sebagai hakim

pada pengadilan Tinggi Mesir. Beliau tergolong pemikir Islam yang sangat produktif,

dan terkenal sebagai pakar sejarah. Di antara karya beliau adalah: al-Islâmiyyah al-Mu’âshirah, târikh Misriy dan Harakah siyâsiyyah.

Sebenarnya, akar permasalahan antara peradaban Islam dengan Barat bukan dari agama Islam atau bukan, tapi karena perbedaan landasan struktural yang dijadikan pijakan keduanya. Islam memandang kewarganegaraan berdasarkan agama, bukan suku bangsa. Islam menentang sistem kelas sosial dalam bentuk apapun.

Sementara ini, Barat selalu mengklaim bahwa konsep hak asasi manusia (HAM) berasal dari peradaban mereka. Di lain pihak, dunia Islam juga mengklaim bahwa konsep HAM berasal dari ajaran orisinil Islam. Sebenarnya dari mana akar sejarah HAM?

Jika ditanyakan mengenai akar sejarah HAM, dapat dikatakan bahwa HAM muncul bersamaan dengan keberadaan manusia, lepas sama sekali dari perbedaan suku, bahasa dan bangsa yang bersangkutan. Islam adalah agama pertama yang memberikan pengakuan terhadap persamaan derajat antara sesama umat manusia. Kita dapat melihat langsung dari al-Qur’an, atau praktek para Khulafâ’ al-Râsyidîn.

Rasul Muhammad Saw. sendiri  dalam khutbah wadâ’ tidak memberikan perbedaan antara orang arab dan selain arab, mereka yang berkulit putih atau hitam. Islam sama sekali tidak memberikan tingkat perbedaan berdasarkan pada suku, bangsa dan bahasa. Dan yang menjadi perbedaan sesungguhnya adalah derajat taqwa mereka kepada Allah Swt., jugainteraksi mereka terhadap sesama manusia.

Contoh sederhana mengenai penerapan HAM dalam Islam adalah wasiat Khalifah Umar terhadap Gubernur Mesir, Amru bin Ash agar tidak memperbudak manusia. Wasiat Umar tersebut sebenarnya adalah bentuk kesetaraan antara tentara yang membuka Mesir dan penduduk Mesir, dan antara orang Islam dan non Islam. Bagaimanapun juga, yang akan merealisasikan sikap persamaan tersebut adalah pemerintah.

Pernyataan Umar terjadi sejak 1200 tahun sebelum terjadi revolusi Prancis. Hal itu memberikan indikasi bahwa kebebasan sebenarnya adalah fitrah manusia. Ini merupakan satu sisi akar sejarah secara umum mengenai HAM.

Adapun sisi kedua, yaitu kaitannya dengan keterangan rinci mengenai Ham dalam Islam, dapat dilihat langsung dalam al-Qur’an, al-Sunnah dan juga fiqh Islam.

Manusia memiliki jiwa nasionalis dan fanatis. Bagaimana mengkompromikan dengan Islam?

Hukum di dunia ini sebenarnya disusun untuk melindungi hak dan kewajiban antara sesama manusia agar kehidupan dapat terjalin secara harmonis. Interaksi harmonis tersebut baru dapat terwujud bilamana setiap orang mengetahui hak dan kewajibannya, serta mengakui hak dan kewajiban orang lain. Dengan demikian tidak akan pernah terjadi benturan dengan alasan kebebasan individu. Karena bagaimanapun juga,kebebasan manusia dibatasi oleh kebabasan orang lain.

Sebagaimana yang anda katakan, bahwa landasan Hak Asasi Manusia dalam Islam adalah asas persamaan. Mungkin dapat diberi gambaran kongkrit?

Islam memberikan hak dalam bertransaksi, kepemilikan dan lain sebagainya asal ditempuh dengan cara yang halal. Juga Islam melarang tindakan dhalim, pencurian, dan seterusnya dengan tanpa memandang posisi dalam masyarakat.

Namun realisasi HAM justru dipraktekkan di negara-negara Barat. Hal ini dibuktikan dengan deklarasi HAM yang berasal dari inisiatif mereka. Bagaimana menurut pandangan Anda?

Barat menguasai dunia internasional sejak abad ke-19 M. mereka ingin menyebarkan budaya mereka ke seluruh penjuru dunia.

Sebenarnya, Hak Asasi Manusia dikalangan kita sudah dikenal. Ahmad ‘Urabi misalnya, ketika melakukan revolusi mesir tahun 1882 diilhami oleh keyakinannya yang ia ketahui sejak masa kanak-kanak ketika masih belajar al-Qur’an. Ia tidak pernah belajar dari Jack Reassue atau dari revolusi Perancis.

Deklarasi HAM pasca revolusi Perancis, atau revolusi Amerika merupakan bagian dari budaya dan produk pemikiran Barat. Namun sebenarnya tema tersebut bukan hal baru dalam khasanah pemikiran Islam. Hanya saja, media komunikasi dikuasai Barat. Tidak heran jika mereka mampu memaksakan buadaya mereka ke dunia internasional. HAM sebagaimana tercantum dalam Deklarasi PBB telah ada dalam ajaran Islam. Saya kira, buku seputar HAM dalam Islam sangat banyak.

Apa kiranya perbedaan  praktek HAM di dunia Islam dengan Barat?

Untuk membandingkan prektek HAM di dunia Islam dengan Barat, kita harus melihat kasus tersebut secara menyeluruh. Jika tidak, analisa kita akan memihak.

Barat memang  di dalam negaranya menerapkan HAM. Namun kita juga mesti melihat realisasi HAM di dunia internasional. Barat tidak menyamakan antara bangsanya sendiri dengan bangsa lain. Secara jelas, mereka mengedepankan dan melaksanakan segala sesuatu demi kepentingan Barat. Contoh sederhana adalah kasus penjajahan dan eksploitasi terhadap bangsa-bangsa lain. Juga kasus perbudakan di Amerika yang tidak pernah terjadi di dunia Islam. Dengan melihat dua sis ini, baru kita dapat menghukumi mereka atas realisasi HAM.

Amerika menabuh genderang perang melawan teroris, sementara Amerika sendiri membantu Israel membantai rakyat Palestina. Ditambah lagi dengan agresi militer Amerika ke Afghanistan dan Irak. Apakah itu bukan merupakan pelanggaran terhadap HAM?

Memang benar bahwa Amerika membantu Israel mengusir rakyat palestina dan juga rakyat Lebanon. Sebenarnya ini merupakan langkah politik Israel dan Zionis. Amerika juga mengadakan invansi militer ke Afghanistan dan Irak. Semua tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap HAM.

Mohon diterangkan secara detail mengenai perbedaan antara HAM dalam Islam dan Barat!

Contoh sederhananya adalah kaitannya antara laki-laki dan perempuan. Islam menyetarakan hak-hak anatara keduanya. Laki-laki dan perempuan memiliki tanggungan harta yang sama. Dalam sosial politik juga memiliki tanggung jawab yang sama. Mereka sama-sama memiliki hak kewarganegara-an. Persamaan wanita seperti ini sebelumnya tidak terdapat dalam peradaban Barat.

Islam juga mengatur hak-hak mereka kaitannya dengan kesetaraan mereka di hadapan hukum. Di Barat, nama identitas wanita akan hilang ketika ia telah bersuami. Sementara di dunia Islam nama identitas tetap dicantumkan dengan dinasabkan kepada orang tuanya.

Islam juga memberikan aturan mengenai interaksi dengan non-muslim. Mereka (non-muslim. Red) memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan kaum muslimin. Mereka berhak untuk mengadakan berbagai transaksi, hak untuk memperoleh pendidikan dan seterusnya. Negara Islam membangun semua landasan kehidupan dan ketatanegaraan dari ajaran Islam, bukan dari landasan nasionalis.

Dalam berbagai sistem administrasi, peradaban Barat masih membedakan antara penduduk asli dengan pendatang. Inilah yang membedakan antara struktur yang dibangun di atas pondasi agama dan rasa nasionalis. Sebenarnya, akar permasalahan antara peradaban Islam dengan Barat bukan dari agama Islam atau bukan, tapi karena perbedaan landasan struktural yang dijadikan pijakan keduanya. Islam memandang kewarganegaraan berdasarkan agama, bukan suku bangsa. Islam menentang sisitem kelas sosial dalam bentuk apapun.

Peradaban Barat maju, sementara peradaban Islam terbelakang. Apakah hal ini disebabkan umat Islam belum mampu merealisasikan konsep HAM?

Kemajuan peradaban Barat berkaitan erat dengan sejarah mereka dua abad yang lalu. Barat menguasai ilmu dan teknologi sehingga dengan mudah dapat menguasai dan memperbudak dunia internasional. Kemajuan tersebut setelah mereka melakukan pertempuran panjang dalam upaya untuk menguasai hasil alam dunia.

Ya….mereka memang maju. Namun kemajuan tersebut dihasilkan dari eksploitasi terhadap bangsa lain di berbagai negri jajahannya, dari Amerika latin, Asia dan Afrika.

Apakah perbedaan peradaban antara Barat dan Islam juga berimplikasi pada penerapan HAM?

Jika kita melihat bahwa mereka telah menguasai dunia internasional, bisa jadi mereka itu maju. Namun jika kita melihat bahwa kemajuan yang dihasilkan merupakan akibat eksploitasi atas bangsa lain, maka sesungguhnya mereka itu bangsa terbelakang. Di sini yang dibutuhkan adalah kejelasan definisi seputar kemajuan peradaban.

Secara materi Barat itu kuat. Mereka menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem administrasi, pembentukan lembaga dan organisasi juga bagus, sebagaimana demokrasi juga berasak dari ide mereka. Sumbangan positif mereka terhadap dunia tidak kita pungkiri. Sayangnya, semua ini digunakan untuk menguasai bangsa lain. Bagi mereka, bangsa berkulit putih jauh lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain.

Dalam sejarah Islam, HAM tidak pernah direalisasikan secara penuh. Apakh ini juga merupakan faktor lain yang turut andil dalam kemunduran peradaban Islam?

Ketika kita berbicara tentang wacana dan pemikiran, maka kita juga mesti melihat hal itu sebagai sebuah wacana dan hasil pemikiran. Namun ketika kita melihat hal itu dalam tataran praktis yang diterapkan dalam sejarah dan sosio-kultur masyarakat tertentu, semestinya kita juga melihat dan mengkaji sejarah sosio-kultur dan kondisi politik yang berkembang pada masa itu. Tidak obyektif jika kita melihat penerapan HAM katakanlah pada masa Umawiyah dengan mengkomparasikan dengan penerapan HAM di Negara Barat modern. Semestinya kita membandingkan praktek HAM pada masa Umawiyah dengan negara lain yang juga ada pada masa itu.

Dalam sejarah Islam klasik, kita mesti melihat dua sisi sekaligus. Pertama: melihat penerapan HAM dalam tataran praktis yang dilakuakn oleh manusia yang masih memungkinkan untuk melakukan kesalahan. Kedua: melihat penerapan HAM dilihat dari sejarah sosio-kultur yang berkembang pada saat itu.

Tidak seorang pun mengingkari bahwa Islam adalah sistem ketuhanan. Hanya saja, manusi bukan malaikat. Mereka hanya berusaha mengikuti perintah Islam dan berijtihad untuk menerapkan ajaran Islam. Tentu saja mereka bisa salah dan benar. Mereka juga menghadapi berbagai persoalan yang menuntut adanya perbaikan. Saya pikir ini manusiawi.

Jika dikomparasikan kedhaliman dalam sejarah Islam dengan kedhaliman yang dilakukan Barat pada masa imperialisme abad 19-20, akan kita dapati perbedaan yang sangat tajam. Pada abad ke-20 saja, mereka telah menyulut dua perang besar. Perang dunia l menelan korban 10-15 juta jiwa. Sementara perang dunia ll menelan korban sekitar 130 juta jiwa.

Amerika beserta sekutunya menganggap bahwa apa yang mereka lakukan di Palestina, Afghanistan ataupun Irak merupakan upaya untuk menegakkan HAM?

Amerika sendiri pada mulanya mengadakan pembantaian etnis bangsa Indian. Tidak heran jika mereka juga mengadakan invansi militer ke Afghanistan dengan dalih demi keamanan Amerika. Padahal jarak antara Amerika dengan Afghanistan ribuan km. Amerika juga menyerang Irak dengan dalih membebaskan rakyat Irak. Semua yang mereka lakukan selalu mengatasnamakan keadilan.

Sejatinya kita tidak terjebak dengan berbagai terminologi tersebut. Keyakinan kita dengan mereka juga berbeda. Slogan penerapan HAM hanyalah sekedar propaganda politik Amerika untuk mengelabuhi dunia internasional.

Bagaimana pandangan dunia Islam terhadap sikap Amerika sebagaimana yang terjadi di Palestina, Irak dan Afghanistan?

Perlawanan dunia Islam itu sudah jelas. Bahkan bisa dikatakan bahwa dunia Islam merupakan negara yang paling aktif melawan hegemoni Amerika. Kaum muslimin sekitar setengah abad terkahir ini menjadi poros perlawanan terhadap Amerika. Meski mereka lemah, namun demikian mereka tidak mau tunduk.

Mengapa dunia Islam mengalami krisis demokrasi? Apakah ini karena mereka tidak menerapkan HAM?

Persoalan yang sedang dihadapi dunia Islam adalah bahwa pemerintahan itu kuat dihadapan rakyatnya sendiri, namun lemah ketika berhadapan dengan bangsa asing. Hanya saja, kita mesti melihat bahwa apa yang terjadi sesungguhnya tidak hanya akibat dari wacana dan pemikiran yang berkembang di dunia Islam, namun juga berkaitan dengan sejarah dan sosio-kultur negara tersebut.

Posisi dunia Islam ketika berinteraksi dengan negara asing saat ini memang cukup sulit. Belum lagi kondisi yang tidak stabil. Ketika kondisinya sudah cukup membaik, mereka kembali menguasai kita.

Jangan hanya menyalahkan negara kita. Bagaimana mungkin menerapkan demokrasi jika negara kita terancam dan bahkan sedang mengadakan perlawanan terhadap negara asing.

Apakah kemajuan atau kemunnduran peradaban Islam itu sangat bergantung kepada sikap pemerintah?

Persoalan sebenarnya tidak hanya berasal dari dunia Islam, namun dari negri lain di luar negara Islam. Dua faktor itu tidak dapat dipisahkan.

Bagaimana caranya supaya dunia Islam menjadikan Islam sebagai dasar rujukan HAM?

Budaya yang berkembang di dunia Islam pada umumnya adalah budaya Islam. Sampai saat ini, Islam masih dijadikan sebagai rujukan dasar. Namun sebagian pemikir sangat terpengaruh oleh peradaban Barat. Sementara mereka memiliki sarana untuk menyebarkan wacana tersebut.

Namun wacana yang dominan di dunia Islam adalah Islam. Islam diperoleh sejak mereka masih kecil, dari keluarganya, juga dari lingkungannya. Norma dan nilai yang berkembang juga masih berasal dari ajaran Islam.

Para pemikir Islam berusaha untuk  menyebarkan wacana pemikiran Islam. Mereka juga berusaha untuk membuat kajian komparatif anatara HAM di dunia Barat dengan Islam.

Harapan anda terhadap umat Islam?

Yang saya harapkan, mereka tetap berpegang kepada ajaran Islam, dan tetap mengadakan perlawanan terhadap musuh dari luar demi tanah air kita. Persoalan kita sebenarnya adalah musuh luar yang selalu intervensi terhadap negara kita. Karena antara Islam dan jiwa perlawanan tidak dapat dipisahkan.