Elite PAN Hina Amien Rais, Warga Muhammadiyah Serukan Tidak Pilih PAN

Seperti kita ketahui Hasil Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) yang memenangkan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum di Kendari pada Februari lalu, terpilih sebagai Ketum PAN untuk periode kedua, Zulkifli merombak susunan partai. PAN tidak lagi mengakomodir Amien Rais yang sebelumnya mendapat kursi Ketua Dewan Kehormatan

Pecah kongsinya Amien Rais dan Zulkifli Hasan disebabkan karena perbedaan pilihan usai Pilpres 2019 lalu. Amien Rais tak mau PAN berada di barisan pendukung Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin. Sementara Zulkifli Hasan ingin PAN masuk Koalisi Indonesia Maju

Tidak terakomodirnya Amien Rais di kepengurusan PAN dan ditambah sikap terakhir Hanafi Rais yang memilih mundur dari PAN berhembus kabar bahwa Amien Rais akan membentuk partai baru.

Dinamika politik tersebut sejauh itu disikapi landai saja oleh warga Muhammadiyah meskipun ada beberapa yang menyatakan sikap akan memilih ikut pilihan politik Amien Rais ya silahkan saja karena itu hak politik setiap orang dan Muhammadiyah sebagai organisasi tidak berafiliasi dengan partai tertentu serta memberi ruang warganya memilih pilihan politik masing – masing.

Namun sejak kemarin riak antara PAN dengan Warga Muhammadiyah menyembul ketika salah satu elite partai yaitu Wakil Bendahara DPP PAN Rizki Al Jufri merilis pernyataan sikap partai melaui media massa detik.com dengan judul ” Elite PAN Bersyukur Karakter Sengkuni Pergi Bersama Amien Rais “

Hal tersebut memantik reaksi warga Muhammadiyah, saat ini memang secara formil Amien Rais sudah bukan fungsionaris PAN dia hanyalah rakyat biasa namun perlu diingat Amien Rais adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga sebagai ulama, di kalangan warga Muhammadiyah Amien Rais masih kerap mengisi ceramah agama di daerah – daerah dan di bulan ramadhan saat ini masih memberi ceramah via daring kepada warga Muhammadiyah sehingga warga Muhammadiyah khususnya di level akar rumput masih menghormati Amien Rais

Karakter Sengkuni disematkan kepada Amien Rais dinilai sebagai sebuah penghinaan dan menyerang kehormatan Amien Rais, pantauan redaksi banyak warga Muhammadiyah yang meminta konfirmasi dan klarifikasi pernyataan tersebut ke akun media sosial facebook dan instagram milik Rizki Al Jufri namun tidak mendapat tanggapan bahkan kemudian Wakil Bendahara Umum DPP PAN tersebut memilih untuk mengunci atau merubah private akun media sosial miliknya.

Narasi Sengkuni yang dikaitkan ke Amien Rais ini hanya kita temukan sebelumnya digunakan provokasi oleh buzzer politik di media sosial bahkan lawan – lawan tokoh politik Amien Rais tidak pernah menggunakan istilah ini untuk menyerang pribadi Amien Rais, sehingga menjadi pertanyaan mengapa narasi rendah dan tidak beralasan ini bisa digunakan elite PAN dengan mengirim rilis resmi ke media massa.

Respon Warga Muhammadiyah bisa kita lihat di laman Fanspage Sang Pencerah yang sebagian besar menyesalkan narasi sengkuni yang dikaitkan kepada Amien Rais oleh Elite PAN bahkan hal tersebut terakumulasi desakan Warga Muhammadiyah untuk meninggalkan dan tidak memilih PAN di pemilu berikutnya, salah satu akun Facebook dengan nama Edy Sucipto menulis “Keluarga besar Muhammadiyah dan simpatisan didaerah saya sepakat tinggalkan PAN”

Pantauan redaksi di Grup Facebook Muhammadiyah member grup menggelar polling respon warga Muhammadiyah terhadap narasi “sengkuni” kepada Amien Rais apakah akan tetap memilih PAN pada pemilu berikutnya hasilnya sebagian besar yang mengaku memilih PAN pemilu kemarin mengambil sikap tidak akan memilih PAN kembali di pemilu berikutnya.

Kegaduhan yang ditimbulkan elit DPP PAN Rizki Jupri harusnya segera disikapi jika tidak ingin membuat jurang pemisah antara warga Muhammadiyah dengan PAN, Rizki Jufri harus mengklarifikasi pernyataan di media sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada warga Muhammadiyah

Jangankan warga Muhamamdiyah yang jumlahnya jutaan dan masih menaruh hormat kepada Amien Rais sebagai Ulama dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah, jika ada ulama atau ustadz lingkup lokal saja jika dihina dan diserang kehormatan pribadinya tanpa alasan maka jamaahnya pasti akan bereaksi membela ulama tersebut.