Ikut Ngaji Buya Yunahar Sejak 1983, Ustadz Syakir Lemas Mendengar Beliau Wafat

*BUYA YUNAHAR, SANG GURU*

oleh : Syakir Jamaluddin, MA (Majelis Tabligh PP Muhammadiyah)

Tampaknya saya adalah murid paling lama ngaji dan ikut sama Ustadz Yun, sejak 1983 di Muallimin sampai sekarang, 2020. Guru tapi rasa orang tua, kakak, dan sekaligus teman bercanda. Bagi saya, tidak ada guru tafsir sebaik penjelasannya Ustadz Yun, wa-llahi. Bahasanya bernas, lugas, segar dan menyegarkan, tidak pernah mengulang sampai lebih 50%, selalu ada sesuatu yg baru dan bisa kita bawa sebagai bekal hidup, kadang diiringi canda tapi mencerahkan. Bab Haji & Kata Pengantar, beliau sampaikan dalam Kuliah Fiqh Ibadah yang saya tulis (LPPI UMY, 2010). Bahkan beliau mengetahui revisi yg sy tambahkan dlm edisi revisi terbaru, karena kami tetap berdialog saat sy di Mina, dan saat menjenguk beliau cuci darah di PKU.

Maka ketika saya mendengar kabar wafatnya, saya lemas serasa tulang2 dilolosi. Saya telepon Pak Mahli minta saya diampiri utk bersama2 ke RS Sarjito. Saat Ustadz Yun siap diangkat ke Instalasi Forensik, saya rangkul sambil mencium kening guru, orang tua dan kakak saya. Insya’allah sorga layak utk Ustadz Yunahar yg dipanggil Allah pada malam terbaik, malam Jum’at tgl 2/1/2020.
(Syakir Jamaluddin)