Berkah Pemberdayaan Ekonomi dari Lazismu, Udin Kembangkan Usaha Susu Fermentasinya

Kuningan – LAZISMU. Sebelumnya, pada Kamis kemarin, seorang penyandang disabilitas menerima bantuan program zakat dalam bentuk pemberdayaan ekonomi produktif dari Lazismu di Kabupaten Bogor.

Kali ini, penerima manfaat bantuan program zakat dalam hal pemberdayaan ekonomi jatuh pada seorang penjual susu fermentasi di Kuningan, Jawa Barat. Lazismu menyerahkan bantuan ini kepada Udin Mahmudin (29), di rumahnya (22/11/2019), daerah Lebak Kardin, Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Udin sendiri mengetahui Lazismu dari aplikasi sosial media. “Kebetulan saya sedang online di instagram, tiba-tiba ada info Lazismu dengan program-program pemberdayaannya. Lantas saya catat laman resminya lalu saya kunjungi. Di situlah saya awal mula mengenal Lazismu sekaligus memberanikan diri memohon bantuan untuk mengembangkan usaha,” katanya.

Udin mengaku sebelumnya pernah kuliah di Jakarta dan kerja paruh waktu pada tahun 2009 sampai 2018. Kemudian setamat kuliah, Udin berhenti bekerja dengan memilih pulang ke kampung halamannya. Udin tidak terbiasa menganggur, di Kuningan ia melamar pekerjaan dan diterima kerja tapi tapi tidak berlangsung lama. Selanjutnya pindah ke tempat kerja lain itupun juga hanya berjalan seminggu.

Udin akhirnya memutuskan meneruskan usaha ternak sapi perah milik orangtuanya. “Hampir 13 tahun usaha itu berjalan hingga ayahnya berpulang,” kata Udin. Ibunya lalu melanjutkan ternak sapi perah dengan bantuan Udin. Dari tiga ekor sapi menjadi 6 ekor sapi. Kini sapi perah miliknya terdiri dari 2 ekor jantan dan 4 ekor betina hasil jerih payahnya selama ini bersama keluarga.

Karena biaya pakan ternak yang tinggi, Udin merasa lelah. Kata Udin, lalu ia memutar otak agar susu sapi bisa memiliki nilai lebih. “Caranya mengolah sebagian susu sapi menjadi yoghurt,” katanya. Beberapa liter dijual ke pengepul di Koperasi Unit Desa, sisanya diolah jadi susu fermentasi yang diproduksi secara rumahan bersama isterinya, sambungnya.

Ada tiga kemasan kata Udi, kemasan yoghurt, milk shake, dan kemasan botol, jelasnya. Meski berkembang perlahan-lahan ia meyakini peminatnya mulai banyak. “Varian rasanya ada strawbery, jeruk, alpukat, mangga dan anggur,” bebernya. Udin juga menerima pesanan bagi yang ingin susu sapi murni.

Titi Kati (46), ibunda Udin saat ditemui mengungkapkan perasaan bahagianya. Dia mengucapkan terima kasih kepada donatur Lazismu. Dia bersyukur kendati terbilang masih kecil usahanya, Lazismu memberikan perhatian penuh kepada pelaku usaha kecil seperti dirinya.

Manager Program Lazismu, Falhan Nian Akbar, mengatakan, Udin tipe suami yang gigih. Udin mampu membaca peluang itu. “Ini alasan Lazismu memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi kepada Udin,” katanya. Selain bantuan dalam bentuk nilai uang, lanjut Falhan, Lazismu juga memfasilitasi bantuan pendampingan dengan mengemas produk hasil olahannya menjadi menarik.

Lazismu berharap usaha yang dikembangkan Udin dapat berkembang. Apalagi Udin cita-citanya ingin memiliki kedai susu sapi dengan varian rasa yang enak. Semoga peminat susu sapi olahannya bertambah dan dapat melipatgandakan hasil jeeih payahnya, tutup Falhan. (na)