Jalan Sunyi Muhammadiyah

Cak Yunus
Bantul, 21 Sep 2019

Jika lewat jalan ring road selatan banyak orang yang terkejut menyaksikan perkembangan gedung pencakar langit dan Masjid yang sangat indah, itulah UAD (Universitas Ahmad Dahlan).

Atau anda yang lewat ring road barat, anda akan melihat kemegahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Atau ke arah barat lagi, seperti ‘bim salabim’ PKU Muhammadiyah berdiri sangat megah dan mewah, ke arah ring road baratnya lagi ada Universitas Aisyiyah. Atau kalau ke S.Parman 68 akan melihat gedung Madrasah Muallimin Muhammadiyah.

Gedung gedung tersebut dibangun oleh Muhammadiyah, belum lagi di Jawa Timur dan kota kota kecil lainnya.

Masjid-masjid Muhammadiyah dibangun dengan Megah. Dan tidak ada satupun ‘kaleng amal’ dipinggir jalan yang diedarkan.

Muhammadiyah menjawab semua persoalan ummat dengan ‘amal sunyi’. Diam-diam tapi menggairahkan kehidupan Ummat. Menjawab masalah pendidikan dengan membangun ribuan sekolah dan perguruan tinggi. Ketika ada peristiwa Papua, terbelalak mata orang-orang yang memandang sebelah mata terhadap Muhammadiyah. Ternyata Muhammadiyah memiliki perguruan tinggi di Pedalaman Papua, yaitu di Sorong dan berapa kota lainnya. Muhammadiyah tidak sekedar teriak-teriak cinta NKRI atau siap mati demi NKRI, Muhammadiyah adalah berisi para pejuang yang SIAP HIDUP MEMBANGUN NEGERI.

Muhammadiyah menempuh jalan sunyi, tidak beroposisi dengan pemerintah, Muhammadiyah memiliki akhlak politik wasathiyah. Semua dilakukan secara mandiri dengan ikhlas oleh para pejuang Muhammadiyah. Tidak memusuhi dan tidak pula menjilat pemerintah.

Muhammadiyah menjawab problem masyarakat dengan Amal. Ini sudah menjadi jiwa para pengikutnya. Tiga masalah besar Manusia semua dijawab oleh Muhammadiyah, masalah kesehatan dibangunnya rumah sakit, masalah pendidikan dibangunnya sekolah, masalah ekonomi digerakkannya BTM & LazisMu.

Semua harmonis bergerak dalam jalan sunyi membangun negeri.