Berkat Muhammadiyah, Anak Penjual Daun di Grobogan Bisa Jadi Dokter

Alhamdulillah, Terima Kasih Muhammadiyah

Siti Munfarikah, anak ke-9 dari sebelas bersaudara ini akhirnya selangkah lagi akan menjadi seorang dokter. Adik saya yang biasanya dipanggil “nduk” dalam keluarga besar kami diterima kuliah di Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 4 tahun silam. Bukan dengan biaya sendiri, tapi beasiswa dokter Muhammadiyah.

“Jangankan kuliah kedokteran, untuk bermimpi kuliah saja dulu saya tidak berani.” Pikir saya dulu waktu lulus SMA. Tapi Allah memiliki rencana yang tak pernah disangka-sangka.

Bapak yang kami panggil “pak e” profesinya seorang penjual daun jeruk wangi, hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Mak e, hanya di rumah saja sejak penyakit gula menyerangnya. Menurut cerita pak e, dulu pernah sekolah SR tapi tidak sampai lulus.

Alhamdulillah, melalui Muhammadiyah, akhirnya salah satu dari kami sebentar lagi akan menjadi seorang dokter. Profesi yang hanya sebuah mimpi bagi keluarga kami. Bukan hanya karena biaya yang tak terjangkau, tapi proses seleksi yang ketat juga menjadi kendala.

Oh iya… Dulu, saya juga kuliah di kampus ini dengan dibiayai oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Gubug, Kab. Grobogan, Jawa Tengah.

Alhamdulillah, terima kasih kepada Muhammadiyah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Pay Muhammadiyah Gubug.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih atas bimbingan Ibu Hj. Lami’ah, selaku ketua PAY Muh Gubug, Dr. Rido Arif M M selaku direktur PKU Muhammadiyah Gubug, dan semua yang tak bisa kami sebut satu persatu.

Kami hanya bisa membalas dengan doa Jazakumullahu khoirul jazaa’. Semoga Allah membalas dengan yang lebih baik.

-Catatan Mas HUDA Grobogan-