Kasman Singodimedjo Adalah Penjahit Keragaman Sejati

Ketua Umum RIB (Rumah Indonesia Berkemajuan), Khoirul Muttaqin mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo yang telah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Kasman Singodimedjo, tokoh Muhammadiyah yang memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan dan berdirinya NKRI. Ia menilai bahwa pemberian anugerah di Hari Pahlawan tersebut sangat tepat dan patut diapresiasi.

“Sebagai kader Muhammadiyah, tentu kami bersyukur dan bangga, sekaligus mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo yang telah memberikan anugerah kepada sang perekat bangsa sebagai pahlawan nasional”, ungkap Khoirul. Ia menambahkan bahwa jasa besar Kasman yang paling menonjol adalah saat memperjuangkan persatuan dan kebersamaan dalam keberagaman para tokoh saat menuntaskan naskah pembukaan UUD 1945.

Kasman Singodimedjo adalah idola generasi muda, sosok pejuang kemerdekaan dan santri nasionalis sejati. Semua lembaga pendidikan Muhammadiyah mengajarkan nilai-nilai toleransi dan kebersamaan. Para pendidik dan pendakwah Muhammadiyah seringkali menceritakan kisah perjuangan dan pengorbanan Kasman Singodimedjo dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa.

“Demi menjaga kebersamaan, persatuan dan keutuhan bangsa, Kasman rela dihilangkannya tujuh kata dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya diganti Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan dengan pengetahuan dan kemampuan komunikasinya, Kasman melobi para tokoh lainnya untuk menerimanya”, ungkap Khoirul.

Menurut Ali Muthohirin, mantan Ketua Umum DPP IMM, Kasman memiliki pengalaman panjang sebagai aktivis pergerakan dengan kemampuan komunikasi yang handal dan gemar merangkul. “Singa lobi ini bukanlah sosok yang tampak garang menakutkan namun justru seringkali tampil lembut dan santun meluluhkan”, kata Ali. “Kita patut meneladani sosok Kasman Singodimedjo, hadir sebagai sosok agamis namun tidak arogan, justru hadir sebagai pemersatu perbedaan”, jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Khoirul Huda, mantan Ketua Umum PP IPM. Menurut Huda, disamping ahli hukum, sosok Kasman Singodimedjo memiliki iman dan ilmu agama yang kuat hingga membentuknya berpandangan luas, moderat dan berkemajuan. Karakter dan kemampuan tersebut membuatnya dipercaya Sukarno dan para tokoh yang mulanya menolak dihilangkannya tujuh kata dalam pembukaan UUD 1945 berubah menerimanya. Kasman tak membiarkan para tokoh bangsa saat itu jumud terjebak dalam perdebatan tujuh kata tersebut dan berpotensi perpecahan. “Kasman berjuang keras agar mereka tetap bersatu dan bergerak maju untuk segera menuntaskan UUD 1945 sehingga NKRI bisa diakui dunia”, paparnya.

Atas jasa perjuangannya tersebut, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional, Presiden Joko Widodo memutuskan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada kepada 6 orang melalui Keputusan Presiden RI Nomor 123/TK/TAHUN 2018 tanggal 6 November 2018. Salah satunya adalah tokoh Muhammadiyah, Kasman Singodimedjo.

Kisah hidup Kasman Singodimedjo menjadi inspirasi bagi banyak kalangan, khususnya generasi muda. Sosok perekat kebersamaan sekaligus pemersatu keragaman. Kasman Singodimedjo adalah penjahit keragaman sejati.