Aries Susanti, Mahasiswi Muhammadiyah yang Persembahkan Emas di Asian Games

Sangpencerah.id – Aries Susanti Rahayu kembali bersinar di Asian Games 2018. Mahasiswi semester tiga di jurusan manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang ini berhasil menyabet medali emas.

Sebelumnya, atlet berhijab ini bikin heboh publik Indonesia lantaran meraih emas di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC) di Chongqing China pada Mei 2018 lalu.

Sejak saat itu, julukan ‘Spiderwoman’ pun melekat kepada dirinya. Sebutan itu berasal dari para netizen Indonesia di media sosial yang memuji kecepatan luar biasa ketika meraih juara di IFSC 2018 pada nomor speed.

Dalam ajang tersebut, Ayu mampu mengalahkan pemanjat asal Rusia, Elena Timofeeva, dengan catatan waktu 7,51 detik. Atas prestasinya itu, Aries dijuluki ‘Spiderwoman’ alias Laba-laba Wanita dari Indonesia.

Kini sang ‘Spiderwoman’ kembali membuktikan tajinya di ajang olahraga multicabang se-Asia tersebut dengan kembali mendulang emas.

Di Asian Games, catatan waktunya memang tak sebaik di China yakni 7,61 detik atau lebih lambat 0,10 detik dari catan waktunya di IFSC 2018. Ia mengalahkan kompatriot asal Indonesia, Puji Lestari, yang meraih catatan waktu 7,98 detik di final.

Ayu pernah mengomentari julukan ‘Spiderwoman’ yang disematkan kepadanya karena prestasinya tersebut yang sangat cepat merayap di dinding panjatan tersebut.

“Saya terserah dengan yang kasih julukan saja. Menurut saya, julukan itu buat kami semua buat timnas panjat tebing Indonesia. Semua Spiderwoman,” katanya pada Mei lalu.

Jika melihat perawakannya yang terkesan kalem, memang sulit disangka bahwa wanita berjilbab ini ternyata begitu perkasa dalam memanjat dinding. Ketinggian dinding panjat pun justru membuatnya semakin penasaran untuk ditaklukkan.

Panjat tebing tampaknya memang sudah akrab dengan wanita 23 tahun tersebut sejak masih remaja. Ia mulai menggeluti panjat tebing dan panjat dinding sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.

Bahkan sebelum menggeluti panjat tebing maupun panjat dinding, Ayu banyak menggandrungi olahraga lari sejak masih Sekolah Dasar. Kemudian gurunya di sekolah itu yang memperkenalkannya dengan olahraga panjat tebing.

Wanita kelahiran Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan itu pun mulai menambatkan hatinya di panjat dinding karena baginya olahraga itu sangat memacu adrenalin.

Berkat prestasinya saat ini di Asian Games 2018, kehidupannya pun kini bakal berubah. Sang ‘Spiderwoman’ bakal mengantongi uang Rp1,5 miliar dari pemerintah sebagai imbalan atas emas yang dipersembahkannya untuk Indonesia.(cnn)