Inilah Tiga Sekolah Muhammadiyah Jadi Pilot Project UN

Sangpencerah.id – Tiga sekolah di lingkungan institusi Muhammadiyah bakal dijadikan pilot project untuk Ujian Nasional (UN). Diharapkan ketiga sekolah yang dimaksud bisa menjadi icon bagi sekolah-sekolah lainnya terutama yang berada di lingkungan Muhammadiyah.

“SMA Muhammadiyah Satu dan Dua serta SMA MBS kami jadikan pilot project UN,” tutur Ketua Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PMW) DIY Dr Arif Budiraharjo, Minggu (8/7).

Penunjukkan ketiga sekolah tersebut bukannya tanpa alasan. Arif mengaku selama ini Muha, Muhi dan MBS memang kerap mendapatkan prestasi melalui nilai-nilai UN yang tinggi. “Makanya kami ingin menularkan keberhasilan ketiga sekolah ini ke sekolah lainnya,” kata dia.

Rintisannya sudah ada. Sebab saat ini terus digodok regulasi di internal Dikdasmen Muhammadiyah DIY  tentang keberadaan pusat pembelajaran yang didalamnya digerakkan oleh kelompok kerja (pokja) antarsekolah.

“Pokja ini lebih berkonsentrasi menyiapkan semacam training center juga. Nanti akan dihadirkan pakar-pakar berkompeten yang akan memberikan training kepada guru-gurunya termasuk ke siswa-siswanya,” jelas dia.

Maka dari itu dengan keberhasilan Yuanditra San, salah satu siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Dua Yogyakarta yang sukses meraih emas dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kebumian di Padang, Sumbar dapat menjadi pendorong kebijakan yang sebagaimana disebutkan di atas untuk direalisasikan.

“Sangat membanggakan sekali (prestasinya). Kebetulan juga yang kami sangat tunjukkan bahwa pelajar Muhammadiyah itu punya prestasi akademik yang oke dibanding non akademiknya. Apalagi OSN ini jadi indikator baik di tingkat regional maupun nasional,” tambah dia.

Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Dua Yogyakarta Drs Slamet Poerwo mengaku juga bersyukur atas prestasi yang diraih salah satu siswanya itu. Apalagi juara pertama tersebut merupakan prestasi yang diimpikan sejak lama setelah kali terakhir sekolah ini mendapatkan juara serupa pada 2003 lalu.

“Kami bangga karena merekrut anak ini dari SMP Muhammadiyah 1 Depok dengan nilai UN tinggi,” sambung dia.

Terpisah, Yuandrita San atau yang biasa disapa Andi tak mengira bisa mendapatkan medali emas pada OSN tersebut. Pasalnya, sejak awal Andi hanya membidik medali perak pada ajang tahunan tersebut.

“Kaget juga bisa mendapatkan emas, tidak menyangka. Dari tiga materi yang diujikan mulai tes tertulis hingga praktek di sebuah pantai di Padang yang sulit itu tes tertulisnya,” tandas Andi.(sm)