Mahasiswa UAD Ciptakan Sarung Tangan Pengendali Kursi Roda

Sangpencerah.id – Tiga Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan yaitu Ahmad Yogaswara (Teknik Elektro), Iqbal Cahya kurniawan (Teknik Elektro), Ferosa Ardina Wardani (Fakultas Kesehatan Masyarakat). yang tergabung dalam TIM PKM  kategori Karsa Cipta (KC) pada hari selasa, 3 April 2018 mendapatkan kabar gembira pasalnya Mereka dan 7 Tim PKM UAD lainnya berhasil lolos tahap proposal yang didanai oleh Kemenristekdikti.

Ketiga mahasiswa tersebut melakukan inovasi untuk membuat kursi roda yang bisa dikendalikan oleh sarun tangan. Alat itu diberi nama “Si Sistem Sarung Tangan Pintar Sebagai Pengendali Kursi Roda”(SI SARPIN)

Mahasiswa semester 4 tersebut menjelaskan motivasi ia dan timnya membuat alat tersebut adalah ingin membuat teknologi yang bisa memudahkan penyandang disabilitas melakukan aktivitas sehari-hari.  “Saudara kita penyandang dissabilitas mengalami kesulitan daripada masyarakat pada umumnya sebab mereka memiliki hambatan dalam mengakses fasilitas umum.Kurangnya akses layanan transportasi,bangunan,pendidikan,dan pekerjaan merupakan beberapa contoh yang menjadi penghambat dalam kehidupan sehari-hari saudara kita penyandang dissabilitas” terang Ahmad.

Berdaasarkan Sensus penduduk tahun 2010 saat ini terdapat 10,6 juta penduduk penyandang dissabilitas. Sedangkan menurut SUSENAS BPS tahun 2012 penyandang disabilitas tercatat 6.008.661 jiwa.

Berdasarkan Data BPS, Agustus 2016, Penduduk Usia Kerja Indonesia mencapai 189.096.722 juta orang, diantaranya terdapat sebanyak 22.563.392 orang adalah penduduk usia kerja yang memiliki gangguan (disabilitas), terdiri laki-laki 10.333.806 orang dan perempuan 12.229.586 orang.

Peningkatan kualitas fasilitas umum dan terobosan-terobosan dari pemerintah terhadap penyandang dissabilitas yang masih menganggur merupakan sebuah langkah bahwa pemerintah serius untuk menyejahterahkan penyandang dissabilitas sedangkan penyandang dissablitas bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

Ferosa menjelaskan pada zaman yang penuh teknologi seperti saat ini penting untuk kita lebih memerhatikan penyandang dissabilitas.

“ Jika kita melihat saat ini memang masih banyak dari kita lupa dengan penyandang dissabilitas baik itu dari kesehatannya, pekerjaannya maupun fasilitas umum yang tersedia.”

Selain itu juga ferosa menjelaskan bahwa era modern saat ini seyogyanya kita para pemuda menciptakan terobosan-terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan penyandang dissabilitas.

“ Selain itu  tugas kita para pemuda menciptakan sesuatu yang baru guna untuk mempermudah aktivitas sehari-sehari. Contohnya alat yang sering digunakan penyandang dissabilitas adalah kursi roda. Yang kita tau kursi roda dengan kendali manual, semakin maju nya teknologi ada yang menggunakan joystick. Tentunnya inovasi ini sangat memudahkan penyandang dissabilitas.”

Hadirnya Si sarping akan membantu penyandang dissabilitas melakukan aktivitas sehari-hari karena Si Sarpin ini lebih efisien dan staminannya yang dikeluarkan tidak terlalu besar.

“Sebenarnya tujuan kami mmbuat Si Sarpin selain memberi kemudahan bagi penyandang dissabilitas dan dunia kesehatan adalah untuk memberi kesadaran terhadap kaum muda agar tergerak hatinya untuk membantu saudara kita penyandang dissabilitas. Sudah saat kita pemuda indonesia berkarya untuk negeri, meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa terkecuali dengan teknologi yang diciptakan sendiri” papar ketua tim, Ahmad Yogaswara.