Kokam Kawal Pelepasan Arus Balik Mudik Komunitas Disabilitas

Sangpencerah.id – Lembaga Amil, Zakat, Infaq, dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) bersama Kemenhub, Kemensos, Bank Syariah Mandiri, Satgas Perlindungan Anak, JBFT, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia dan GAUN menyelenggarakan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD). Kokam Pemuda Muhammadiyah kembali mengawal pelepasan rombongan arus balik mudik, setelah sebelumnya melepas dari Jakarta ke kampung halaman. Bertempat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof Dr Soeharso Kemensos RI di Surakarta sekaligus melepas arus balik bagi pemudik disabilitas, Selasa (19/06).

Sebanyak 8 pemudik disabilitas dari Solo diberangkatkan dengan tujuan Pondok Bambu Jakarta Timur oleh perwakilan Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Ari Wibowo, S.SiT, MT selaku Kepala Bidang Lalu Lintas. Para pemudik disabiltas tersebut difasilitasi dengan satu bus khusus disabilitas dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bus khusus pemudik difabel memiliki fasilitas seperti tempat istirahat, toilet, dan rumah ibadah yang lebih mudah mereka akses daripada mudik dengan angkutan umum. Pemeriksaan kesehatan gratis juga menjadi fasilitas yang banyak diminati pemudik difabel.

Ilma Sovri Yanti, Inisiator MRAD mengatakan bahwa Kegiatan Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2018 menjadi ruang advokasi untuk menuntut tanggung jawab negara dalam memenuhi aksesibilitas para penyandang disabilitas, yang digelar selama Ramadan, mudik & balik. MRAD 2018 mengaudit sejauh mana transportasi publik, rumah ibadah dan toilet aksesibel terhadap penyandang disabilitas.

“MRAD adalah misi kemanusiaan, menuntut negara untuk menyediakan akses yang layak untuk para penyandang disabilitas. Semoga MRAD dapat berjalan setiap tahun, dan peserta semakin banyak dengan didukung fasilitas yang lebih banyak,”ungkapnya.

Seperti yang dirasakan oleh Wattini Wati, asal Purbalingga mengatakan bahwa MRAD sangat membantu dia dalam momentum lebaran kali ini. Sebelum adanya MRAD dia sangat kesulitan untuk mendapatkan angkutan umum. Moda transportasi yang ada kebanyakan sulit untuk akses bagi disabilitas.

“ sangat bersyukur sekali ada kegiatan MRAD yang difasalitasi oleh Kemenhub dan Muhammadiyah, Fasilitas dalam bus khusus untuk difabel lebih membantunya mandiri ketimbang angkutan lain, “ ungkapnya.

Harapan juga disampaikan oleh Sumardi, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu Solo berharap agar MRAD dapat kembali berjalan di tahun depan. Dengan jumlah pemudik yang semakin meningkat, dan didukung oleh fasilitas yang ada. Lazismu Solo berusaha untuk memfasilitasi pemudik disabilitas dengan layan keseatan Surakarta Mobile Clinic serta Posko MudikMu aman.

“ lazismu punya slogan memberi untuk negeri, itu kami jadikan komitmen untuk membantu memfasilitasi pemudik disabilitas,” paparnya.

Kegiatan MRAD 2018 tidak hanya selsai pada mudik dan bali lebaran. Muhammadiyah bersama Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, IPM, Lazismu melaunching Buku MRAD yang berisi kiat mudik ramah buat anak, lansia dan disabilitas. (Mohammad Isnan)