Sangpencerah.id – Usai sukses menciptakan inovasi produksi mesin peralatan tepat guna teknologi pertanian, SMK Muhammadiyah Bawang Kabupaten Batang kini dipercaya oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (PT YIMM).
Adapun SMK Muhammadiyah kini menjalin kerjasama bersama PT YIMM, dengan memberikan bantuan berupa mesin multi Purphose Enginue dari PT Yamaha kepada pihak SMK. Pemberian bantuan tersebut guna meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik khususnya jurusan teknik mesin.
Dikatakan Imam Pamungkas Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Bawang, pihaknya diberikan bantuan oleh PT YIMM sebagai bentuk program kelas Industri.
“Nantinya bantuan berupa mesin tersebut akan kami gunakan dalam proses pembelajaran peserta didik khususnya jurusan teknik sepeda motor,” ujarnya, Senin (16/4/2018).
Ia menerangkan selain untuk pembelajaran jurusan teknik multi purphose engine akan digunakan untuk mesin penggerak alat pertanian yang dibuat siswa.
“Karena masyarakat di sekitar lingkungan sekolah kesehariannya bekerja di bidang pertanian. Dari inovasi teknologi alat mesin tepat guna tersebut sudah banyak kelompok tani menggunakan peralatan yang kami ciptakan,” tambahnya.
Adapun Afanvarithhza Manager Produk Yamaha Power DDS III wilayah Jateng dan DIY, menuturkan, kegiatan tersebut berawal saat SMK Muhammadiyah mengundang PT Yamaha untuk menghadiri launching alat pertanian yang dibuat siswa beberapa waktu lalu.
“Dari hasil proses belajar mengajar tersebut, ternyata para siswa mampu menciptakan inovasi peralatan teknologi tepat guna. Kami melihat potensi para siswa SMK Muhammadiyah mampu mengaplikasikan produk Yamaha dan kami Yakin nantinya alat buatan para siswa bisa di pakai oleh masyarakat umum,” bebernya.
Adapun produk peralatan pertanian SMK Muhammadiyah yang sudah diciptakan dan siap dipasarkan antara lain mesin emping melinjo, mesin penggilingan padi (power tresher), mesin memipil jagung (corn sheller), mesin pengering biji-bijian (bad dryer), pencacah bahan pupuk organik (appo mini) dan mesin pedal thresher bermotor. (tribunjateng)
