Empat Santriwati Indonesia Raih 4 Emas di Qatar

Sangpencerah.id – Indonesia kembali melebarkan sayapnya ke dunia internasional melalui prestasi santrinya, pasalnya empat orang santriwati Tazkiyah Internasional Boarding School berhasil menorehkan tinta emas di ajang lomba bergengsi di Qatar, lomba tersebut bertajuk 4th International School Arabic Debating Championship, lomba  yang bertujuan untuk memajukan pemimpin di Qatar dan berbagai belahan dunia melalui forum debat bahasa arab dan juga bahasa inggris.

Lomba ini di ikuti oleh empat orang santriwati yang berhasil memenangkan juara pertama setelah mengalahkan Pakistan ketika babak final, juga berhasil mendapatkan gelar Best Speaker kategori Non-native diantaranya; Aqidatul Izza Rahayu sebagai peraih Best Speaker juara pertama, di susul dengan kedua temannya yaitu Aftina Zakkiya Wafda juara kedua dan Nuriya Lailatus Sakinah juara ketiga.

Perjuangan mereka tidaklah mudah, sebab persiapan mereka terhitung hanya empat bulan saja saat itu. Mereka yang lebih menguasai bahasa inggris, juga masih agak awam mengenai bahasa arab dan dunia debat, mereka harus terus mempelajarinya, baik itu nahwu shorof, cara memberikan hujjah yang baik dan lain sebagainya.

Mereka beranggotakan empat orang yaitu Aftina Zakiya Wafda, Shofiah Ahmad Dzaky, Nuriya Lailatus Sakinah dan Aqidatul Izza. Dan di arahkan oleh Agung Muttaqin sebagai guru pembimbing mereka.

Persiapan mereka di mulai sejak bulan Januari yang dimulai dengan melihat cuplikan-cuplikan video dengan maksud agar dapat memahami cara pengucapan bahasa yang baik dan benar. Setelah berbagai pelatihan telah di dapatkan, satu bulan sebelum lomba di laksanakan interview yang di kelompokkan menjadi dua yaitu, Native dan Non-native. Dan peserta dari Indonesia mengikuti interview kelompok Non-native, atau kelompok yang di kategorikan bukan bersal dari negeri arab.

“Tapi juga di lihat dari kemampuan bahasa arab mereka, seperti halnya Singapura dan Malaysia yang di masukkan ke kategori Native.” ujar salah seorang peserta acara yang di wawancarai.

Kategori Non-native sendiri diikuti oleh Indonesia, Brazil, Amerika, Britania, dan negara lainnya.

Sebelum lomba di laksanakan, mereka mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan forum debat dengan Republik Ceko sebagai lawan uji coba, alhasil, dalam forum percobaan ini Indonesia telah mampu memperoleh hasil yang sangat bagus, setelah itu barulah forum debat yang nantinya akan di ambil penilaiannya.

Sistem debat yang dilaksanakan adalah sistem grup, dan Indonesia mendapatkan lima forum debat yang nantinya akan berujung ke babak final, mempertemukan Indonesia dengan Pakistan hingga akhirnya Indonesia berhasil merebut gelar juara.

“Semoga, untuk Indonesia pencapaian ini bukanlah menjadi prestasi yang terakhir, akan tetapi menjadi awal yang baik yang bisa diteruskan oleh generasi penerus kita.” Ujar salah satu peserta yang berhasil merebut juara satu di ajang lomba internasional. Dan yang di harapkan juga agar Indonesia mampu memberikan apresiasi yang baik kepada setiap kader emas bangsanya.

Editor: Idham Fahreza