Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kembali Kukuhkan Satu Profesor Lagi

Sangpencerah.id – Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali mengukuhkan profesor baru yakni Prof Dr Tanto Sukardi, M. Hum, dalam bidang Ilmu Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMP.

Pengukuhan tersebut diadakan di Ruang AK Ansori Lantai 3 Gedung Rektorat UMP, Rabu (13/03/2018).

Sidang Penerimaan jabatan Profesor ini dihadiri oleh jajaran Rektor dan Wakil Rektor, Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyumas, Plt Bupati Banyumas, Budayawan Banyumas, Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, jajaran pimpinan seluruh fakultas dan jurusan.

Selain itu juga hadir Rektor dan Ketua Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri, Ketua Lembaga dan Kepala Bagian serta Pimpinan Unit Kerja di lingkungan UMP, sivitas akademika UMP, serta puluhan tamu undangan eksternal yang memadati ruang senat dan selasar Lantai tiga Gedung Rektorat.

Upacara peresmian guru besar ini, Tanto Sukardi, membawakan pidato ilmiah dengan judul “Paradigma Baru Pendidikan di Indonesia dan Tuntutan Inovasi Pembelajaran Sejarah dalam Era Globalisasi”.

Dalam pidato itu, Tanto Sukardi mengatakan, target dan sasaran sistem pendidikan yang dibangun harus mampu menghasilkan agen perubahan. Menurutnya berdasarkan alasan, dalam era globalisasi yang ditandai oleh transformasi yang begitu cepat, diperlukan generasi muda sebagai hasil pendidikan yang dapat berfungsi secara efektif sebagai penggerak dan pelaku perubahan.

“Sistem pendidikan yang dikembangkan harus mampu pula sebagai pengembang sikap toleransi dan saling pengertian peserta didik. Sebagai konsekuensi tuntutan era globalisasi sangat diperlukan adalah saling pengertian dan toleransi antar seluruh umat manusia yang dapat dibangun melalui proses pendidikan,” ungkap Profesor yang juga menjabat sebagai Kaprodi IPS Pascasarjana UMP.

Lebih lanjut, Tanto mengungkapkan, sistem pendidikan yang dibangun juga harus mampu mengembangkan proses pendidikan secara profesional. Dengan demikian, guru dan sekolah semakin ditutut untuk mengambil peran sentral sebagai pusat pengalaman belajar bagi peserta didik. “Berkaitan dengan ini peran lembaga pendidikan menjadi sangat penting, karena harus bertangung jawab dalam mempersiapkan peserta didik agar memiliki daya kreativitas dan daya saing yang tinggi di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UMP, Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, MH mengatakan, dengan diraihnya Profesor oleh Prof.Dr. Tanto Sukardi,M.Hum, saat ini UMP sudah menyiapkan diri untuk menjadi world class university.

“Kami semua ingin turut meramaikan world class university sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. Semangat mendunia UMP pada tahun 2018 ini sudah didukung 386 dosen, lima orang guru besar, tiga dari UMP, dan dua dari luar, 47 filosofi Doktor dan 311 magister,” paparnya.

Menurutnya, jabatan akademik yang terkhidmat itu bisa membawakan kemajuan dan perkembangan di UMP. “Dan semoga pula, para dosen yang lain bisa mengikuti jejaknya. Saya berharap rekan-rekan kami yang lebih muda, bisa segera memperoleh kemudahan dan memperoleh gelar profesor,” harapnya.

Dijelaskan,UMP saat ini sedang menugaskan kepada 84 dosen untu setudy lanjut. “Kami berusaha sepenuhnya, sehingga mulai 2016 Th yang lalu, UMP sudah mengutamakan kepada 78 dosen muda yang umurnya dibawah 35 Th untuk lanjut S3 di Luar Negeri,” tandasnya.

Menurutnya, upacara pengukuhan guru besar ini merupakan perwujudan dari visi UMP yang unggul, modern dan islami. “UMP bersungguh-sungguh dalam memperoleh keunggulan dalam bidang penelitian, dan pengabdian masyarakat serta Al Islam Kemugammadiyahan. UMP bekerja keras untuk melangkah lebih jauh,” pungkasnya. (han/tgr)