Seorang WNI Sumbang 100 Mangkok Bakso untuk Peserta Musycab PCIM Taiwan

Sangpencerah.id – Walaupun Musyawarah Cabang Istimewa Muhammadiyah Taiwan merupakan agenda 2 tahunan dari PCIM Taiwan, namun kegiatan ini tidak serta merta hanya diikuti oleh warga dan kader Muhammadiyah di Taiwan, namun terbuka untuk umum. Selain diikuti oleh peneliti asing dalam memantau acara ini, gelaran kegiatan Musycabis ke-III ini juga ikut diramaikan dengan adanya bazaar bakso Indonesia. Bazar ini sendiri sepenuhnya merupakan sumbangan dari salah satu WNI yang bekerja di Taiwan. Ia sengaja menyiapkan 100 mangkok lebih bakso daging halal khusus untuk acara ini.

Mimi Kusumaningati, seorang WNI yang juga bekerja di Taiwan ini mengungkapkan bahwa si pemilik bakso ini sebenarnya bukan kader maupun anggota Muhammadiyah. Namun ia bersimpati dengan Muhammadiyah karena kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah banyak dirasakan manfaatnya. Sehingga ia menyedekahkan seluruh jualan baksonya untuk menyukseskan kegiatan Muhammadiyah Taiwan ini.

Mimi juga menyebutkan bahwa, ia sebenarnya hanya diamanahi untuk menyerahkan bakso ini serta membagikannya kepada seluruh jamaah yang hadir. Cindy, pemilih bakso ini tidak bisa hadir di acara ini karena ada aktifitas lain di waktu yang bersamaan.

Kepada redaksi, beberapa peserta Musycabis Muhammadiyah Taiwan mengaku senang dengan adanya sajian bakso ini. Karena kualitas bakso yang dihadirkan adalah kualitas super, serta terjamin kehalalannya. Sebagaimana diketahui bahwa di Taiwan sedikit sulit mencari bakso halal maupun daging halal sebagai bahan baku pembuatuan bakso. Namun bagi Cindy, ini tidak menyurutkan niatnya untuk terus menghadirkan makanan halal kepada para pelanggannya. Dan di acara Muhammadiyah ini, ia benar-benar ingin menjadi bagian dari Muhammadiyah walau secara fisik ia tidak bisa hadir.

Syamsul Huda, Ketua Majelis Pelayanan Sosial PCIM Taiwan mengungkapkan bahwa ia sangat gembira bahwa kehadiran Muhamamdiyah di Taiwan mampu diterima oleh semua pihak. Muhammadiyah Taiwan senantiasa berikhtiar untuk terus menghadirkan program-program untuk memajukan umat Islam khususnya yang berada di Taiwan. “Kerja-kerja Muhammadiyah adalah kerja-kerja social yang tidak ada batasnya. Selama umat masih menderita, tidak ada kata berhenti”, pungkasnya sembari mengutip ucapan Alm. Said Tuhuleley. (Andi)