Mahasiswanya Ditangkap, UMS Beri Advokasi

Sangpencerah.id – Tiga orang ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam perusakan aset PT Rayon Utama Makmur (RUM). Salah satunya diketahui seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Muhammad Hisbun Payu alias Is.

Pihak UMS membenarkan nama tersebut merupakan mahasiswanya. Namun mengenai penangkapan Is, rektorat masih akan mengonfirmasinya.

“Is salah satu mahasiswa kami, masih semester dua. Infonya memang ditangkap oleh orang yang diduga polisi, tapi kita belum menerima informasi resmi,” kata Ketua Biro Hukum UMS, Bambang Sukoco saat jumpa pers di Gedung Siti Walidah UMS, Senin (5/3/2018).

Menurutnya, rektorat telah membentuk tim untuk menangani kasus tersebut. Hal pertama yang dilakukan ialah menemui Is dan mengonfirmasi penangkapannya.

“Kami sudah tanya ke Polres Sukoharjo, katanya Is di Polda Jateng. Besok kita akan ke sana, melihat kondisinya seperti apa, ditangkap terkait kasus apa, baru nanti kita menentukan tindakan,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dia terima dari mahasiswa, Is ditangkap di Jakarta, Minggu (4/3) malam. Is ditangkap oleh sekitar 10 orang berbadan kekar dan dimasukkan ke dalam mobil Avanza warna putih.

Bambang membenarkan bahwa Is memang ikut dalam aksi demonstrasi PT RUM pada 23 Februari 2018. Namun dia tidak mengetahui kapasitas Is sebagai apa.

“Kalau sebagai apa kurang tahu. Tapi infonya memang dia ikut orasi,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, demo yang berakhir kericuhan terjadi di PT RUM, Sukoharjo pada Jumat (23/2). Massa yang marah karena bau busuk pabrik itu berlarut-larut akhirnya merusak sejumlah properti pabrik, termasuk pos satpam. Aksi tersebut bubar setelah koordinator lapangan, Bambang Wahyudi membawa lembaran kertas berisi pernyataan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya.

“Dengan ini, PT RUM resmi ditutup,” kata Bambang membacakan pernyataan Bupati di hadapan warga, Jumat (23/2/2018).

Dalam pernyataan bupati dikatakan bahwa PT RUM telah melanggar aturan mengenai lingkungan hidup. Selama ini proses produksi PT RUM mengeluarkan bau busuk yang membuat warga mengalami pusing hingga muntah. (sp/dtk)