Belajar Semangat ber-Muhammadiyah dari Pucuk Gunung

Sangpencerah.id – Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sirampog menggelar Pengajian Rutin bulanan atau Hari Bermuhammadiyah. Ahad, Jumadil Awwal 1439 H / 11 Februari 2018 M bertempat di Halaman SMP Muhammadiyah 3 Dawuhan Sirampog, yang dihadiri kurang lebih 2000-an warga Muhammadiyah Se Kecamatan Sirampog. Dari pucuk gunung, kondisi cuaca gerimis akan tetapi tidak menyurutkan semangat warga Muhammadiyah, untuk menghadiri acara bulanan tersebut.

PCM Sirampog menghadirkan pembicara dari Banyumas, yaitu Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si. selaku ketua umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyumas. Acara dimulai tepat pukul 09.00, diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci al-qur’an dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah dan lagu-lagu Ortom, yang dinnyanyikan sangat kompak oleh Paduan Suara Nasyiatul Aisyiyah Ranting Dawuhan.

Acara berikutnya adalah sambutan-sambutan, sambutan yang pertama disampaikan oleh Ketua PRM Dawuhan, dalam sambutannya beliau menyampaikan permohonan ma’af bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyelenggaraan pengajian ini, contohnya prediksi tuan rumah karena biasanya cuaca di Dawuhan hujan, maka panitia hanya menyediakan kursi tidak kurang dari 1000 kursi, akan tetapi tenyata yang hadir sangat banyak, sehingga peserta pengajian ditempatkan di Aula sekitar lapangan, dan banyak juga yang dijalan-jalan menggelar tikar, ini lah semangat bermuhammadiyah di kecamatan Sirampog, diakhir sambutannya beliau menyampaikan ucapan terimakasih.

Sambutan yang kedua adalah dari PCM Sirampog, menyampaikan Informasi dari LPB MDMC Brebes, tentang adanya Diklatsar MDMC Daerah Brebes yang akan diselenggarakan di Sirampog, beliau menghimbau untuk tiap Ranting dan AUM yang ada di Cabang Sirampog, untuk mengutus peserta, dan mengikuti acara tersebut, dalam akhir sambutannya PCM Sirampog juga mengajak untuk menyimak baik-baik pesan dan informasi apa yang disampaikan oleh Pembicara, sehingga ketika pulang dari pengajian membawa ilmu-ilmu yang baru.

Agenda  yang spesial pada pengajian rutin kali ini adalah, ada sesi pelantikan 77 Korps Mubaligh Muhammadiyah, dibawah binaan majelis Tabligh PCM Sirampog, pada kesempatan itu yang melantik langsung adalah ketua umum PCM Sirampog. 77 korps mubaligh tersebut siap untuk berdakwah mengajarkan ajaran Agama menurut paham keagaaman Muhammadiyah yang bersumber pada Al-Qur’an As Sunnah  di sekitar kecamatan Sirampog.

Masuklah pada acara inti yang pengajian singkat, jelas dan padat yang dibawakan oleh Dr. H. Ibnu Hasan, M.Si., dalam ceramahnya beliau menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, karena masih memberikan nikmat kepada kita semua, salah satunya adalah nikmat semangat, semangat merupakan nikmat Allah yang sangat besar, yaitu semangat untuk beribadah kepada Allah dan semangat untuk mengabdi dijalan Allah, termasuk salah satu syarat untuk berdakwah adalah memiliki ghirah (semangat). Semangat berdakwah melalui persyarikatan Muhammadiyah.

Lebih jauh lagi dalam tausiyahnya beliau menyampaikan dalam stempel Muhammadiyah, tertulis salah satu ayat QS. Saba ayat 15, bahwa Muhammadiyah memiliki cita-cita dan harapan bahwa negeri ini menjadi negeri yang baik, sesuai yang tercantum dalam stempel tersebut, penggalan ayat QS Saba. Ada beberapa syarat untuk membangun Kampung atau Negeri yang baik, yaitu: Pertama: Menegakkan Aqidah (Aqidah harus baik), tidak ada kesyirikan hanya ada kalimat La Ilaha Illallah sebagai kekuatan sejati, untuk menjadikan negeri ini Baik, kedua yaitu tegakkan setinggi mungkin kalimat Amar Ma’ruf nahi Mungkar, ketiga membangun ruh jamaah/ jamiyyah, Muhammadiyah sudah memuculkan konsep GJDJ (Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah), konsep ini harus dipraktekan terus oleh Warga Muhammadiyah Keempat: pencerahan dengan ilmu pengetahuan, ini sangat penting karena segala sesuatu yang dilakukan dan dikerjakan harus seusai dengan ilmu, jangan cuma taqlid buta atau hanya sekedar ikut-ikutan saja dan kelima: ishlah perlu dikedepankan, karena biasanya ada sedikit perselisihan, maka jalan tengahnya ada adalah dialog dengan cara Ishlah. Yang kesemuannya diatas harus arrujuilal qur’an wa sunnah. Wallahu A’lam Bishawab.(sp/red)