Prestasi Mendikbud, Kini Buta Aksara di Indonesia Hanya 2, 07 %

Muhadjir Effendy

SangPencerah.id-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan yang telah membantu pemerintah sehingga berhasil menurunkan angka buta aksara.

Dengan kerja sama yang baik tersebut, Indonesia berhasil menuntaskan penduduk buta aksara sampai dengan 97,93 persen.

“Tingkat buta huruf di Indonesia sudah mengalami penurunan yang secara drastis sekarang tinggal 2,07 persen untuk negara yang jumlah penduduknya terbesar ke-4 di dunia, ini suatu prestasi yang luar biasa,” kata Muhadjir Effendy pada acara puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2017, di GOR Ewangga, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

“Karena itu kalau kita masih 2,07 persen atau 3,4 juta jiwa. berarti perlu kerja keras lagi,” tambahnya.

Dalam penuntasan buta aksara, Mendikbud mengingatkan kepada seluruh pegiat pendidikan, bahwa keberaksaraan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung saja, tetapi perlu dipastikan jika warga belajar sudah bisa membaca, ia harus betul-betul mengerti yang dibacanya.

“Begitu juga dengan menulis, perlu dipastikan betul ia mengerti dengan yang ditulisnya. Hal sama juga dengan menghitung. Dengan begitu, maka masyarakat yang beraksara tidak kembali lagi menjadi buta aksara,” terang Muhadjir Effendy.

Pada puncak peringatan HAI tahun ini, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu pun menyampaikan pesan kepada seluruh penduduk Indonesia untuk terus belajar.

Selain itu, Kemendikbud juga memberikan penghargaan Anugerah Aksara tahun ini kepada Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Kabupaten Cirebon Jawa Barat, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, dan Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.

Selain pemerintah daerah, penghargaan juga diberikan kepada pegiat keaksaraan dan lembaga pendidikan non formal dan informal.

Untuk pegiat keaksaraan, penghargaan diberikan kepada M Rusli Abdillah dari Kota Pontianak Kalimantan Barat, Maktuf dari Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Lies Umami dari Kabupaten Cirebon Jawa Barat, I Wayan Mertayasa dari Kabupaten Karangasem Bali, dan Djufri Abbas HS dari Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.

Selanjutnya penerima penghargaan kategori keberaksaraan warga belajar pendidikan keaksaraan, juara pertama diraih oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendana dari Sumatera Utara, juara kedua diraih oleh PKBM Nurul Falah dari Jawa Barat, dan juara ketiga diraih oleh Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Balangan dari Kalimantan Selatan.

Untuk kategori kelembagaan PKBM, penghargaan juara pertama diraih oleh PKBm Interaktif dari Jawa Timur, juara kedua diraih oleh PKBM Bina Insan Mandiri dari Sulawesi Tengah, dan juara ketiga diraih oleh PKBM Nintabua dari Nusa Tenggara Timur.

Sedangkan untuk kategori Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kreatif-Rekreatif, penghargaan juara pertama diraih oleh Rumpaksa Percisa (Rumah Pustaka Pers Cilik Cisalak) dari Kota Tasikmalaya Jawa Barat, TBM Wadas Kelir dari Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, Rumah Baca Gang Masjid dari Kabupaten Jombang Jawa Timur, TBM Tanah Ombak dari Kota Padang Sumatera Barat, dan Taman Baca Barakate Hikayat Tanah Hitu dari Kabupaten Maluku Tengah.

Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatangan komitmen penuntasan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, penandatanganan tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Kuningan, Jawa Barat, Acep Purnama, dan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Ella Yulaellawat (sp/tb)