Bupati Cilacap Dukung Program “Lima Hari Sekolah”

Sangpencerah.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menerapkan kebijakan lima hari sekolah pada tahun ajaran baru mendatang (Juli 2017). Hal ini rupanya juga mendapat sorotan di Cilacap. Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji mengindikasikan jika lima hari sekolah diperkirakan tidak akan mengganggu kegiatan di madrasah diniyah seperti halnya Taman Pendidikan Alquran (TPA). Bahkan, ini memacu para pengelola madrasah diniyah untuk menyiasati jadwal agar anak-anak tetap bisa mengaji di sore hari.

Pasalnya, tegas Tatto, masyarakat desa lebih tangguh dalam menghadapi berbagai hal-hal yang baru dibandingkan dengan masyarakat kota. “Seperti full day school (lima hari sekolah, red) yang mulai dihembuskan di kota. Ternyata di desa sudah dilaksanakan yakni di sekolah-sekolah madrasah,” kata dia saat memberikan ceramah dalam rangka Tarkhim di Masjid Agung Miftahul Huda Kroya, Sabtu (10/6).

Bahkan, di depan pengasuh PP Miftahul Huda Kroya KH Su’ada Adzkiya, Tatto optimis kegiatan Sabtu dan Minggu apalagi di pesantren sudah bukan hal yang baru. “Sehingga, mau lima hari sekolah atau enam hari sekolah pesantren juga sudah siap. Mungkin untuk yang diluar pesantren butuh penyesuaian. Sebab jika sebelumnya ngaji di TPA itu pukul 14.00 sore, maka besok anak-anak baru pulang sekira pukul 16.00,”kata dia. Pesantren, sebut dia, sudah mempunyai aturan rumah tangganya sendiri dengan menyesuaikan aturan dari pemerintah. “Itulah hebatnya pesantren, bahkan ada yang liburnya hari jumat.(sp/radarbanyumas)