Muhammadiyah dan NU Malang Kompak, Tak Ikut Aksi 112

Kapolres Malang, AKPBP Yade Setiawan Ujung saat silaturahmi dengan tokoh NU dan Muhammadiyah, Selasa (7/2/2017). (foto: Surya)

SangPencerah.id– Dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Kabupaten Malang dipastikan tidak akan ikut aksi 11 Februari 2017 di Jakarta.

Hal ini diungkapkan pimpinan kedua ormas Islam tersebut saat silaturahmi dengan Kapolres Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, Selasa (7/2/2017) di Universitas Islam Raden Rahmat, Kepanjen.

Menurut Ketua PCNU Kabupaten Malang, Umar Usman, NU kritis dalam memahami mana gerakan yang murni memperjuangkan Islam, dan mana gerakan politik.

Namun Umar memuji ada sebuah gerakan yang mempersatukan Umat Islam, seperti dalam aksi tersebut.

“Syariat Islam memang harus diperkuat, tetapi tidak melalui gerakan politik yang di luar kendali,” ujarnya.

Sementara Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Malang, Mursidi mengatakan, secara organisasi Muhammadiyah tidak memberangkatkan massa.

Namun jika ada individu-individu yang berangkat, akan menjadi tanggung jawab masing-masing.

“Kami tidak melarang jika ada yang berangkat (mengikuti aksi). Dinamika yang terjadi bisa menguatkan umat Islam, untuk berjuang lebih baik lagi,” tutur Mursidi.

AKBP Yade Setiawan Ujung mengapresiasi sikap NU dan Muhammadiyah tersebut. Menurutnya, jika ingin ikut aksi, lebih baik dilakukan di Kabupaten Malang.

“Sama-sama menyampaikan pendapat, lebih baik di Kabupaten Malang saja. Tidak usah ke Jakarta,” ujar Ujung.

Ujung menambahkan, saat ini situasi politik tengah memanas. Karena itu pihaknya berharap peran ulama dalam upaya mendinginkan situasi.

“Kami berharap situasi ini tidak dimanfaatkan kelompok tertentu untuk melakukan adu domba,” tandas Ujung.(sp/surya)