Mulai Tayang Hari Ini, “Cahaya Cinta Pesantren” Tampilkan Kehebatan Tapak Suci

SangPencerah.id- Cahaya Cinta Pesantren” merupakan judul film pertama Fullframe Pictures. Film Indonesia ini menggaet sutradara muda berbakat Raymond Handaya. Sederet pemainnya antara lain Yuki Kato, Febby Blink, Vebby Palwinta, Silvia Blink, Rizky Febian, Elma Theana, Tabah Panemuan, Zee Zee Shahab, Fachri Muhammad.

Dalam beberapa scene adegan,film ini menampiklan silat lokal Indonesia, yakni Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Adegan tapak suci ditampilkan dalam beberapa dialog-dialog yang menggunakan seragam tapaksuci, serta adegan saat berlatih tapaksuci. Sebelum film ini mulai tayang hari ini, trailer film ini telah menjadi perbincangan hangat netizen Muhammadiyah. “Alhamdulillah, Kehebatan Tapak Suci semakin dikenal melalui film ini, Bangga menjadi Muhammadiyah”,tulis Zaenal AlFaraby.

Mengangkat kisah kehidupan seorang anak nelayan di danau Toba bernama Shila (Yuki Kato), anak perempuan yang ingin melanjutkan sekolah ke SMA Negeri favorit di daerahnya namun tidak lolos, karena keterbatasan biaya orang tuanya tidak mungkin menyekolahkan Shila di SMA Swasta, awalnya Shila menolak namun atas bujukan orang tuanya jadilah Shila santri di Pesantren Al-Amanah. Dunia pesantren yang disiplin ditambah jadwal pelajaran dan kegiatan yang seakan tiada henti membuat Shila mesti beradaptasi, di pesantren Shila bersahabat dengan Manda (Febby Blink), Aisyah (Via Blink) dan Icut (Vebby Palwinta). Tapi dengan Manda, Shila merasa paling dekat. Karena keduanya tidak betah tinggal di pesantren tanpa sepengetahuan yang lain, keduanya pun kabur dari pesantren. Tapi takdir membawa mereka berdua kembali ke pesantren itu. Manda mantap untuk menjadi santri di situ. Tapi Shila, masih belum yakin.

Selain urusan pelajaran, sebagai gadis yang tengah puber, shila pun berurusan dengan perasaan. Ia jatuh hati pada Rifqy (Fachri Muhammad), santri senior. Shila berusaha menjalani kehidupan pesantren ditengah bermacam konflik. Mulai dari konflik yang membuat persahabatannya berantakan. “kepergian” orang yang ia sayangi, hingga ia sempat diancam akan dikeluarkan dari pesantren justru saat ia telah benar-benar jatuh hati pada pesantren itu. Dan Shila berhasil melalui itu semua, karena pesan ayahnya sebelum ia berangkat ke pesantren; “Kalau kita mencintai segala sesuatu karena Allah, maka kita tidak akan pernah kenal yang namanya kecewa atau sakit hati”

Inilah Film tentang pendidikan, sosial dan cinta. Cerita keluarga, Persahabatan, romantisme dan seluk beluk anak-anak muda yang menempuh pendidikan di pesantren. Hal ini divisualkan dalam gambar-gambar yang dinamis, membentuk mosaik yang jalin menjalin.

Setting waktu dan lokasi, dibalut dalam sinematografi yang indah membuat dramatis film ini begitu menyentuh dan bermakna. (sp/aj)