SangPencerah.id- Bila ditanya, dimanakah Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Pimpinan Daerah Aisyiyah yang paling maju di Indonesia? Tak usah pusing-pusing berpikir, salah satu jawabanya adalah PDM dan PDA Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Perjuangan pendahulu Muhammadiyah yang menyebarkan persyarikatan ke Bumi Reog nampaknya tidaklah sia-sia, dan bila beliau masih hidup hingga saat ini, tentu akan merasa bangga. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo berdiri tahun 1922 berdasarkan Surat Pengesahan dari Hop Bestuur Muhammadiyah (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) tentang berdirinya Ranting Muhammadiyah Ponorogo Nomor 22 Tanggal 22 Pebruari 1922 dengan Ali Diwirjo sebagai Ketua, dimana pada saat itu status organisasinya masih setingkat ranting dengan 7 orang pengurus dan 22 orang anggota.
PDM Ponorogo membawahi 21 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) menyebar di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Ponorogo. PCM ini membawahai ratusan ranting yang masuk dalam wilayah PDM Ponorogo.
Dari Tahun 1922 hingga 2016, Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo memiliki perkembangan yang sangat mengagumkan. PDM ini memiliki ratusan lembaga pendidikan dari tingkat PAUD, TK, SD/MI, MTS/SMP, MA/SMA/SMK hingga Perguruan Tinggi. Universitas Muhammadiyah Ponorogo sendiri berdiri Tahun 198 , menjadi perguruan tinggi terbesar di kawasan Jatim bagian barat dan kini tengah merintis pendirian Fakultas Kedokteran. Selain itu Muhammadiyah Ponorogo juga memiliki TPQ dan Pondok Pesantren yang terus berkembang.
Amal Usaha Kesehatan juga sangat menonjol, PDM Ponorogo memiliki RS Muhammadiyah Ponorogo sedangkan PDA Ponorogo memiliki RSU ‘Aisyiyah Ponorogo. Rumah sakit ini telah terakreditasi bintang lima paripurna. Amal usaha sosial di Ponorogo juga tak kalah hebat, hingga Tahun 2008 tercatat telah berdiri 7 Panti Asuhan Muhammadiyah dan Aisyiyah di Ponorogo. Pada Tahun 2016 ini, tercatat Muhammadiyah dan Aisyiyah Ponorogo telah mengelola 13 Panti Asuhan. Salah satu panti yang unggul ini membina penyandang disabilitas. (Baca : Hafal Al Qur’an, Gadis Tunanetra Ini Ingin Lanjut Menghafal Hadist )
Dakwah Muhammadiyah Bidang Budaya di Ponorogo juga tak kalah hebatnya, AUM Pendidikan seperti UMPO maupun SMA Muhipo memiliki kelompok seni Reog yang sangat disegani. Berkali-kali, kelompok seni ini mendulang juara.
Bidang dakwah Ekonomi di Ponorogo juga sangat maju, Telah Bergerak Koperasi Unit Simpan Pinjam/ Baitul Mal Wat-Tanwil (BMT) yang menyebar di seluruh PCM (21 wilayah). Masing-masing BMT ini mendapat subsidi permodalan awal dari PDM Kabupaten Ponorogo sebesar Rp. 4.000.000,-.
(baca : Muhammadiyah di Tanah Papua Saja Bisa Mendirikan Minimarket ) baca juga ( Muhammadiyah Ponorogo Berjuang Melawan Pemurtadan )
Selain Koperasi, Dirintis pula usaha minimarket. Muhammadiyah Ponorogo telah memiliki 1 swalayan yang cukup besar dan belasan minimarket yang tersebar di beberapa kecamatan. PDM Ponorogo memiliki 6 swalayan, 1 kantor pusat plus pusat grosir. Sedangkan PCM-PCM memiliki 8 swalayan yang tersebar di beberapa kecamatan seperti : Balong, Jetis, Slahung, Mlarak, Pulung, Jenangan, sambit, sumuroto dan Bungkal. Swalayan ini semuanya menggunakan identitas “Surya”, sedangkan proses pendirian awalnya dengan penjualan lembaran-lembaran saham.
(baca juga : Layak Ditiru, 5 SPBU Muhammadiyah Yang Membanggakan ) baca juga (Muhammadiyah DIY Akan Dirikan 3 Titik Pusat Bisnis )
Berkembang sejak 1997, Minimarket ini tentu mengalami pasang surut. Pahit getir membesarkan amal usaha ekonomi tentu juga dirasakan keluarga Persyarikatan di Ponorogo, tapi mereka selalu semangat. Ingin Muhammadiyah anda maju seperti ini, tak ada salahnya bila kita berguru ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo. (sp/ja)