PP Nasyiatul Aisyiyah Desak Pemerintah Larang Iklan dan Sponsor Rokok

Sangpencerah.id – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) bekerjasama dengan International Institute for Social Development (IISD) dan Kemenkes menggelar Pre-Conference Meeting 3rd ICTOH (International Conference Tobacco or Health) l, Jum’at (25/11) di Hotel Sheraton, Yoryakarta.

Nasyiatul Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muda Muhammadiyah berkomitmen untuk melindungi perempuan dan anak dari bahaya rokok, meliputi bahaya iklan, sponsor dan promosi rokok.

Meningkatnya tingkat prevalensi perokok perempuan pada taun 1995 4,2% menjadi 6,7% pada tahun 2013 menjadi sebuah keprihatinan. Perokok Pemula usia 10-1 tahun juga meningkat lebih dari 100% dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun yaitu dari 8,9% tahun 1995 menjadi 18% di tahun 2013.

Pada tahun 2011 data GATS menunjukkan ada 133 juta orang Indonesia terpapar asap rokok di dalam rumah dimana sebagian besar diantaranya adalah perempuan dan anak-anak. Perempuan dan anak dijadikan target baru industri rokok dengan gencarnya iklan, sponsor dan promosi rokok di berbagai media, ruang publik dan sekolah. Sebanyak 10-12% pengeluaran keluarga perokok habis konsumsi rokok, mengalahkan pengeluaaran lain yang lebih bermanfaat seperti untuk kesehatan atau pendidikan, hal ini mengganggu ketahanan keluarga

“Kami menolak iklan, sponsor dan promosi rokok di berbagai media, ruang publik, dan di sekolah”, tegas Diyah Puspitarini, selaku Ketum PPNA.

PP Nasyitaul Aisyiyah mendesak pemerintah agar membuat kebijakan pelarangan total iklan, promosi dan sponsor rokok. “Kami mendesak agar pemerintah membuat peraturan yang mengatur tentang perlindungan kesehatan anak dan perempuan terutama kesehatan reproduksi”, lanjut Diyah.

Diyah menghimbau masyarakat sipil untuk menjaga diri dan keluarga agar terhindar dari paparan bahaya rokok dan kampanye rokok yang tersebar di berbagai media. (sp/rdk)