75 % Siswanya Non Muslim, Indahnya Toleransi di SMP Muhammadiyah Serui

Keluarga SMP Muhammadiyah Serui Yang Membanggakan (Foto : Ust. Haryanto)

SangPencerah.id SMP Muhammadiyah Serui adalah satu diantara banyak sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sangat istimewa. Salah satu keistimewaannya adalah, sekolah dibawah naungan Ormas Islam terbesar di Indonesia ini memiliki 75 % lebih siswa non muslim. Dari 77  siswa di SMP Muhammadiyah Serui saat ini, hanya 20 an saja yang muslim.

Keunikan yang terjadi di SMP Muhammadiyah Serui ini juga mengundang ketertarikan dari Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Dr.Abdul Mu’ti untuk meneliti dan melahirkan desertasi tentang fenomena identitas “Kristen Muhammadiyah”.

SMP Muhammadiyah Serui secara administratif  masuk dalam wilayah Distrik  Yapen Selatan, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua. Di Serui sendiri, selain ada SMP Muhammadiyah juga ada SMK Muhammadiyah yang terus berkembang. Di SMK Muhammadiyah ini pun banyak sekali peserta didik yang non muslim.

Mengenai toleransi dan perbedaan identitas agama, walau terasa istemewa dalam pandangan kita, tetapi hal itu terkesan biasa saja dan tak jadi soal bagi SMP Muhammadiyah Serui. Kita perlu belajar banyak mengenai toleransi  dari sekolah yang terletak di Jalan Kamboja ini.

“Komunikasi dan pergaulan antar siswa, siswa dengan guru, guru dengan guru disekolah kami sangat cair. Tak pernah ada perbedaan-perbedaan atau diskriminasi-diskriminasi tertentu. Niat kami adalah mendidik dan mencerdaskan anak-anak bangsa”, ujar Haryanto kepada redaksi sangpencerah.id. Kepala sekolah yang sudah bertahun-tahun di pedalaman Papua ini juga menambahkkan bila di SMP Muhammadiyah Serui saat ini  memiliki 4 guru non muslim, dan kerukunan itu senantiasa terjaga.

Saat hari-hari besar Islam maupun hari raya nasrani, keluarga SMP Muhammadiyah Serui pun saling pengertian dan tak ada hal-hal yang bersifat memaksakan kehendak.  Bahkan di sekolah ini, meskipun berada dibawah naungan yayasan Islam, tak pernah sekalipun memaksakan kehendak untuk mewajibkan pelajar putri non muslim untuk mengenakan kerudung. Di sekolah ini, semua berjalan dengan damai.

Kini, semenjak November ini bertugas di SMP Muhammadiyah Serui, Ustad Haryanto,Kepala SMP Muhammadiyah Serui bertekad untuk terus memajukan sekolah Muhammadiyah di Papua. “Saya ingin sekali Perguruan  Muhammadiyah di Papua agar bisa seperti sekolah-sekolah hebat yang lainnya. Berbagai cara harus saya tempuh.”, pungkasnya. (sp/ja)