
SangPencerah.id – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan pelajar dari sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai penjuru nusantara, tepatnya dari Surakarta, Yogyakarta hingga Pangkep, Sulawesi Selatan. Pelajar-pelajar berkemajuan ini menciptakan karya-karya inovatif yang bermanfaat dalam kehidupan. Hebatnya karya inovasi pelajar-pelajar Muhammadiyah ini dilounching dalam waktu bersamaan, di Bulan Oktober 2016.
a. Pasta Gigi Cangkang Telur karya SMA Muhammadiyah Program Khusus Kota Barat, Kota Surakarta
Pertama, adalah pasta gigi dari cangkang telur yang dihasillkan oleh siswa-siswi SMA Muhammadiyah Program Khusus, Kotabarata, Surakarta. Kepala SMA Muhammadiyah PK Solo, Hendro Susilo mengemukakan, kegiatan belajar percobaan ini merupakan bagian dari program sekolah untuk melatih siswa menjadi kreatif dan mendidik siswa untuk memberikan sumbangan ide yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Dari kegiatan belajar yang sederhana ini, semoga bisa merangsang pemikiran siswa dan memantulkan ide-ide lain yang bisa memberikan manfaat untuk masyarakat luas sebagai proses edukasi,” ujar Hendro di sekolah setempat, Senin (17/10). Sementara itu, siswa SMA Muhammadiyah PK Solo, Aurelya mengemukakan, berdasarkan literasi dan hasil penelitian, kulit telur mengandung 90 persen sumber kalsium murni dan secara kimiawi hampir mirip dengan kalsium yang membentuk tulang dan gigi manusia. Setelah melalui diskusi sesama temannya, Aurelya mengaku, secara bersama-sama melakukan percobaan serta menceritakan proses pembuatannya. Telur yang sudah direbus, dikupas kulitnya untuk ditumbuk atau digiling hingga menjadi halus seperti bubuk tepung. Bubuk tepung kulit telur kemudian dimasukan wadah, lalu ditambahkan 3 sendok makan minyak kelapa, 1 sendok makan baking soda dan 1 tetes minyak esensial murni serta diaduk. Setelah itu, pasta gigi siap digunakan.
b. Limbah Sebagai Bahan Pembuatan Boneka Karya SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta, Kota Yogyakarta
Limbah dan sampah plastik selalu menjadi persoalan di lingkungan kita. Untuk mengatasi masalah tersebut tentunya kita perlu melakukan pengolahan limbah dan sampah plastik menjadi lebih ramah lingkungan. Beberapa pihak nampaknya sudah mulai mencoba mengolah limbah tersebut menjadi bentuk lain seperti halnya tas, atau kerajinan tangan lainnya sehingga limbah tersebut bisa lebih memiliki nilai guna.
Industri ekonomi kreatif dari limbah dan plastik inilah yang juga mulai dicoba oleh dua siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan membuat Barbie berbusana tari tradisi berbahan dasar limbah perca dan plastik atau lebih dikenal dengan nama Barbara Cantik.
Keduanya adalah An Nisaa’ Nuur Kumala Dewi (15) dan Harvi Dievana Silmi Nabila Azmy (15) yang membuat Barbara Cantik dengan memanfaatkan limbah plastik dan kain perca. Melalui boneka Barbie yang sudah dikenal dipasaran, dua siswi kelas X ini hendak memperkenalkan busana tari tradisi agar lebih akrab di berbagai kalangan khususnya anak-anak.
“Ini semua berawal dari keinginan kami untuk terjun di dunia ekonomi kreatif dengan memanfaatkan limbah plastik dan perca yang kurang diperhatikan. Kemudian terciptalah Barbie berbusana tari tradisi berbahan dasar limbah perca dan plastik ini karena kami juga memiliki keinginan untuk memperkenalkan masyarakat Indonesia tentang tarian Jawa,” ujar Dieva Senin, (17/10/2016), di Perpustakaan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.
Ide dan pengerjaan Barbara Cantik ini pun dimulai pada September 2016 lalu saat keduanya hendak mengikuti perlombaan karya ilmiah remaja berkaitan tentang ekonomi kreatif. Dan kini, produk yang mereka buat sudah selesai pada satu busana tarian yaitu busana Tari Golek Ayun-Ayun. Mereka pun berencana untuk membuat 4 pasang Barbie berbusana tari Surung Dayung, Srikandi Suradewati, Srikandi Bisma, Rama Shinta. Produk kedua siswa ini pun telah mendapatkan apresiasi dengan terpilih untuk mewakili DIY dalam perlombaan Karya Ilmiah di UNNES, Menyongsong Indonesia emas 2045, pada 29 Oktober 2016 mendatang di Semarang
c. Mobil Gokar Ala F1 Karya SMK Muhammadiyah Bongoro Pangkep, Sulawesi Selatan
Hanya bermodalkan Rp 7 juta, siswa SMK Muhammadiyah Bungoro, Kabupaten Kepulauan Pangkep ini bisa membuat mobil gokar ala Formula 1 (F1). Meski mesin mobil dari mesin kompresor, namun rangka dan body terbuat dari besi. Mobil mainan buatan siswa SMK ini pun bisa mengangkut beban hingga 80 kilogram.
Mobil gokar ala F1 ini dipamerkan dalam festival pelajar siswa SMK se-Sulsel yang diselenggarakan di Anjungan Pantai Losari, Makassar selama tiga hari sejak, Jumat (14/10/2016) hingga Minggu (16/10/2016). Menurut ketua jurusan otomotif SMK Muhammadiyah Bungoro, Sukri saat ditemui di stand pameran pendidikan di Anjungan Pantai Losari, Minggu (16/10/2016), mobil gokar ala F1 ini dibuat siswanya hanya dalam waktu 15 hari.”Bahan rangka dan body semuanya memakan biaya hanya Rp 6 juta dan mesin kompresor Rp 1 juta.””Jadi total biayanya Rp 7 juta saja bisa jadi mobil. Sistem mobil ini pun automatis, tanpa menggunakan perseneleng dan hanya terdapat pedal gas serta rem cakram belakang,” jelas Sukri.
Dia mengatakan, mobil tersebut akan terus dikembangkan agar bisa lebih sempurna. “Bahan-bahanya memang masih sangat sederhana. Bannya saja kita pakai ban motor vespa dan dudukannya dari kursi plastik anak-anak. Kita akan kembangkan agar mobil ini bisa menggunakan mesin yang lebih baik agar kecepatannya bisa lebih maksimal dan ditambah suspensi agar tidak terlalu ada getaran saat melaju,” ujarnya.
Sukri menambahkan, selain mobil gokar ala F1 tersebut, siswa SMK Muhammadiyah Bungoro juga telah membuat sistem saklar lampu dengan pesan singkat (SMS). Aplikasi ini pun diciptakan oleh siswa jurusan elektronik. “Kreasi lainnya siswa kami yakni menyalakan lampu dengan SMS. Jadi ada alat yang diciptakan dan dirakit untuk dipasang di gedung-gedung.”
“Alat itu pun dipasang setelah MCB meteran listrik dari PLN. Aplikasi ini sudah ada, cuman masih kurang promosi,” katanya. Sukri berharap, kreasi siswa SMK se Sulsel ini bisa mendapat bantuan dari segala pihak, terutama pemerintah.Sehingga kreasi siswa SMK di Sulsel ini pun bisa dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat. (sp/tb)