
SangPencerah-– Sekolah dan tinggal di sebuah pulau yang jauh terpencil dari daratan terkadang membuat seorang siswa terbayangi perasaan minder saat dihadapkan lingkungan baru seperti saat event lomba kejuaran di tingkat daerah dan nasional.
Namun, hal tersebut nyaris tak terbayangkan bagi tujuh siswa santri Ponpes At-Taqwa Muhammadiyah Pulau Kangean seperti Rizal Hakida (Juara 1 Kelas E Pra Remaja), Syarif Haris Nurhalim (Juara Kelas 1 F Praremaja, Ach Faza Soleh (juara 2 Kelas F Pra Remaja), Ahmad Wahyudi (Juara 2 Kelas F Pra Remaja), Suharno Adi Wijoyo (Juara 3 Kelas C) dan Deny Kurniawan (Juara 3 Kelas D).
Berbekal semangat dan mental baja mereka berangkat mewakili sekolah MTS Muhammadiyah dalam kejuaran lomba pencak silat tingkat Kabupaten Sumenep yang diselenggarakan pada 20-30 Agustus kemarin . Butuh delapan hingga sepuluh jam waktu perjalanan untuk sampai di Kabupaten Sumenep dan itu hanya bisa dilalui dengan kapal Fery.
Upaya tekun berlatih serta semangat ingin menang membawa medali akhirnya lunas terbayar. Rasa senang terpancar di raut masing-masing wajah meraka saat kembali keselolahnya dengan membawa medali.
“Saya senang dapat juara, saya dapat mengukur kemampuan selama Ikut Tapak Suci dan menjadi lawan perguruan lain,” Ungkap Syafril Haris Nursalim (25/06).
Lomba Pencak Silat pelajar tingkat Kabupaten Sumenep ini diselenggarakan bertempat di GOR Ahmad Yani Pangligur Sumenep dan diikuti oleh 360 atlet.
Rizal juga mengungkapkan bahwa saat ini dirinya mendapat julukan baru.
“Di masyarakat saya sekarang semakin dikenal dan dapat julukan baru “si Boy anak Jalanan,’kata Syafril sembari tertawa.
Zainal, guru Tapak Suci menjelaskan, ‘menjelang satu bulan pertandingan saya sudah memusatkan latihan bagi anak-anak. Tekun itu prinsip kami dan sejak dulu saya meng-impikan agar Tapak Suci bisa besar di sini,’ jelas Zainal.
Sementara itu, Mohammad Rana kepala sekolah MTS Muhammadiyah Pulau Kangean mengatakan, “Saya mengucapkan selamat atas prestasi yang diraih anak-anak kami, keberhasilan saat ini hendaknya menjadi pemicu untuk juara lomba pada event berikutnya di tingkat nasional,” jelas Mohammad Rana.
Ia juga menjelaskan bahwa MTS Muhammadiyah Kangean saat ini sudah mulai banyak menorehkan prestasi pada lomba-lomba tingkat daerah bahkan ditingkat nasional seperti yang pernah diraih oleh Ahmad Maududi (siswa kelas 2 MTS -juara tiga lomba kaligrafi pada Jambore Nasional Hisbul Wathan (HW) dan Isdatul Mas’unah (siswi kelas 2 MTS juara empat olimpiade Fisika di Malang).
“Kita akan dukung mereka agar terus bisa menyalurkan bakat yang mereka punyai,” ungkapnya. (sp/lutfi siswanto)