Demi Proyek Baru, Kementrian Agama ‘kubur’ Percetakan Al Qur’an Senilai 30 M

Dokumentasi: Menteri Agama Kabinet Indonsia Bersatu Jilid I Muhammad Maftuh Basyuni saat meresmikan operasional Percetakan Al-Quran Departemen Agama, di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/11/2008). Diharapkan percetakan ini mampu memproduksi 1,5 juta Al-Quran per tahun. (foto : Bisnis Indonesia)

SangPencerah.id- Mantan Menteri Agama M Maftuh Basyuni menyatakan percetakan Al Quran milik Kementerian Agama (Kemenag) segera “dikubur” dan mesin-mesinnya yang bernilai Rp28 miliar segera jadi besi tua.

“Ya, jadi mesin besi karatan dan besi tua,” ungkap Maftuh di kediamannya, Rabu malam.

Dengan nada sedih dan suara serak lantaran kesehatannya terganggu, menteri agama periode Kabinet Indonsia Bersatu Jilid I tersebut mengatakan tidak habis pikir dana yang diinvestasikan demikian besar dan diharapkan dapat memenuhi harapan program satu rumah umat Islam dapat memiliki satu Al Quran, dalam perjalannya segera masuk “liang kubur” alias mati tak terurus.

Di lingkungan Kementerian Agama, lanjut dia, masih ada oknum yang tidak suka percetakan Al Quran milik kementerian itu dapat berjalan dengan baik. Alasannya, karena bila percetakan itu berjalan bagus tentu ke depan pengadaan Al Quran tidak lagi dilakukan dengan tender. Jika dengan tender, tentu ada komisinya.

“Ujungnya, ya komisi,” sebut Maftuh yang saat itu pembicaraan kerasnya didengar penulis biografinya, Lingga Akbar.

Lembaga percetakan Al Quran dibangun dengan dukungan uang APBN dan akan dikelola sebagai badan layanan umum (BLU) di bawah pembinaan Departemen Agama (kini Kemenag). Dana yang dihabiskan mencapai Rp30 miliar di atas lahan 1.530 meter.

Di atas lahan seluas itu ada mesin pracetak, mesin cetak web, mesin cetak warna, mesin cetak sheet DS4, dan mesin-mesin lainnya. “Saya mencari mesin cetak terbaik. Saat itu, saya minta rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kenang Maftuh dengan nada meninggi.

Maftuh mengatakan, lembaga percetakan Al Quran ini dibangun dengan uang dari APBN dan akan dikelola sebagai badan layanan umum (BLU) di bawa pembinaan Departemen Agama.

Percetakan Al Quran dengan di Jalan Raya Puncak, Km 65, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, itu diresmikan pada 15 Nopember 2008. Dan mulai berhenti beroperasi sejak pertengahan 2015. (sp/mi)