Muhammadiyah Taiwan Salurkan Bantuan ke Aleppo Suriah

Menjelang lebaran salah satu tradisi anak suriah adalah menaiki ayunan sambil berteriak “Awiyya, bisyidde, ma mninzel, illa bi atle” artinya “ayun yang kuat, lebih kuat lagi, kami tidak akan turun, kecuali kalau kami mati”. Iya bahkan jika orang dewasa sedang berperang kami akan terus berteriak di atas ayunan seperti itu, seperti orang tua kami dulu, tradisi ratusan tahun yang diwariskan.

Apakah tradisi berhenti karena orang dewasa berperang? Tidak !!
Mereka akan terus berteriak “Awiyaa!!” Tak peduli dengan orang dewasa yang selalu ribut dengan fitnah dan perang.

Suara helikopter ? Suara rudal hawin ? Suara Automatic kalansikov ? Teriakan media pengadu domba? Suara dukungan untuk “pembela kebenaran”?
“Wahai orang dewasa, kami tidak peduli suara bising yang membising, suara kegembiraan menyambut idul fitri lebih besar dari suara itu. Kami akan terus berteriak “Awwiya, bisyiddeh, ma minanzel, illa bil Atle”

Yang kami harapkan dilebaran adalah “SUARA PERDAMAIAN SUDAH TERJADI DI SYRIA” bisa beriringan dengan teriakan kami di ayunan “awwiya, bisyidde, ma minanzel illa bil Atle”, kami ingin berteriak bersama lagi dengan tetangga kami dulu, yang sekarang telah berpisah entah kemana karena konflik.

Pliiiis !!! Kami mohon wahai saudara kami sesama manusia,
Minsyan allah !! wahai saudara tolong teriakan kepada mereka yang berkonflik “CEPATLAH BERDAMAI,LUPAKAN DENDAM” kami akan memaafkan apa yang terjadi dimasa lalu, masa lalu memang menyakitkan, banyak kerugian yang kami rasakan, tapi kami harus menatap masa depan, jangan buat kami tidak bisa membangun masa depan gara-gara perang yang tak tau kapan akan berhenti, jangan buat kami kehilangan lebih banyak lagi dengan perang yang kalian harapkan terus berlanjut demi “kebenaran versi masing-masing”.
Misyan Allah !! jangan biarkan perang lebih panjang lagi !! Kami sudah lelah.

Berita hoax yang kalian sebarkan, analisis kalian yang membuat suasana, dan emosi kalian hanya membuat keadaan makin kacau. Jika seandainya mencium kaki kalian kakak-kakak kami dan orang tua kami bisa menghentikan kalian memanasi suasana kami siap melakukannya.
Misyan allah!! Bus iydkun!!
dinginkanlah suasana, jadilah juru damai yang membuat keadaan dingin !!

Terima kasih kepada saudara kami dari warga Muhammadiyah melalui LAZISMU yang telah membantu kami melalui batuan kemanusian berupa sembako, THR, dan baju lebaran. Bantuan sipil tanpa kepentingan politik yang memihak kepada salah satu pihak,Inilah yang kami harapkan untuk saat ini. Mungkin ini memang tidak bisa menghentikan perang,tapi ini bisa membuat keadaan lebih dingin karena dilakukan tanpa kepentingan politik.

Jika semua orang melakukan seperti warga muhammadiyah ini lakukan, tentu bisa meredam keadaan panas, dan itu bisa menjadi kunci perdamaian. Terima kasih sekali lagi bagi warga muhammadiyah yang melalui bantuan lebaran ini kami dengan baju baru bisa bergembira dilebaran ini dan berteriak “awiyya, bisyidde, ma mninzel illa bi atle” (PPI Damaskus)