Mbah Agus, Polisi Jujur dari Brebes: Saya Takut Nanti di Alam Kubur

SangPencerah.com – Namanya Aiptu Agus Dwi Santoso (58), Beliau masih setia menyeberangkan anak-anak SD di Klampok Brebes, Jateng setiap paginya. Tugas ini sudah beberapa tahun dia lakoni. Empat bulan lagi, polisi yang akrab disapa Mbah Agus ini pensiun.

Warga Brebes, khususnya orangtua dan guru mengenal Mbah Agus sebagai polisi bersahaja. Dia bahkan menolak diberi uang insentif karena rutin membantu menyeberangkan anak-anak pergi dan pulang sekolah.

“Lah memang tugas saya. Ada orangtua yang mau beri insentif saya karena bantu anak-anak, saya bilang saja saya minta doa saja agar saya sehat dan selamat,” terang Agus seperti dikutip dari detikcom, Selasa (26/7/2016).

Menyeberangkan anak-anak, mengisi hari-harinya jelang pensiun. Ini pekerjaan tak mudah, karena terkadang ada anak-anak yang nakal yang saat diseberangkan malah lari mendahului. “Itu bikin deg-degan. Bikin spot jantung,” urai dia.

Agus menyayangi anak-anak sekolah dan menganggap cucunya sendiri. Agus sendiri selama ini hidup seorang diri tak menikah. Tapi dia membiayai anak yatim sekolah hingga lulus dari gajinya sebagai polisi. Anak angkatnya itu sudah menikah, seorang bidan dan akan segera melahirkan.

Agus masuk polisi pada tahun 1979, dia mengaku waktu itu putus kuliah di salah satu universitas di Yogya. Ayahnya seorang prajurit TNI, tak kuat keuangannya membiayai Agus.

“Ya putus kuliah, terus di Malioboro ada bukaan jadi polisi, saya daftar saja. Waktu itu umur saya 23 tahun,” lanjut Agus yang keluarganya tersebar di Yogya dan Bandung.

Selama bertugas, Agus tak pernah menerima uang dari masyarakat. Termasuk saat dia menegur pengendara yang melanggar aturan. Agus selama berdinas memakai sepeda. Dia tinggal di asrama polisi. Sepeda itu sudah dia jual untuk biaya anak angkatnya sekolah. Agus kini memakai motor dinas dari Polsek Wonosari, Brebes.

“Saya takut di alam kubur, saya takut di alam akhirat. Kalau ada pengendara yang melanggar aturan saya nasihati saja, saya bina. Saya nggak mau uangnya. Doakan saja saya sehat selamat,” tutup Agus yang setelah pensiun berencana menumpang di rumah anak angkatnya karena dia tak memiliki rumah. (sp/mch)