Pemuda Muhammadiyah : Pemerintah Lambat Atasi Keributan Di Masjid Muhammadiyah Bireuen

SangPencerah.com- Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Aceh mengecam terjadinya keributan disertai kekerasan yang menyebabkan jatuhnya korban luka di Masjid Muhammad, Dusun Teungoh Gampong Keudee Dua Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen, Sabtu, 5 Juni 2016 pukul 18.50 WIB. Kericuhan di awal Ramadan ini menunjukkan umat Islam Aceh dalam kondisi darurat ukhuwah.

“Hanya dikarenakan persoalan perbedaan paham keagamaan dan praktik ibadah sesama umat Islam saling ancam-mengancam, menumpahkan darah, dan saling tuding sesat menyesatkan. Kami menilai kejadian ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten Bireuen lamban dan tidak sigap mengatasi persoalan sosial keagamaan yang terjadi di tengah masyarakatnya,” Ketua Pemuda Muhammadiyah Aceh, Munawar Syah, dalam rilis yang diterima GoAceh Senin (6//6/2016) malam.

Munawar Syah, menambahkan, pihaknya telah mendapat laporan terkait peristiwa tersebut. Termasuk sudah mengetahui secara detail siapa yang menjadi biang keributan itu. “Ada warga Gampong Keudee Dua Juli yang selama ini getol menggangu dan meneror jamaah di masjid,” katanya.

Pemuda Muhammadiyah Aceh, tegasya, mendesak pihak kemanan memastikan kasus ini diusut dan aktor pelakunya ditindak tegas. “Kita meyakini kejadian ini tidak berdiri sendiri, ada rentetan peristiwa sebelumnya yang menjadi pemicunya. Informasi yang kami terima bahwa pada tanggal 28 April 2016 ada Maklumat yang hendak dikeluarkan atas nama Pemerintah Gampong untuk menghentikan (menutup total) segala bentuk kegiatan keagamaan di Masjid Muhammad di Dusun Teungoh,” paparnya.

Munawar Syah menyampaikan, setelah mendapat laporan dari warga dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Bireuen, ia akan terus memantau kasus itu dan memastikan persoalan tersebut dibawa ke ranah hukum. “Masjid bantuan wakaf dari Yayasan Syeik Ied Qatar ini  ini berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas anggota, keluarga besar dan simpatisan Ormas Muhammadiyah. Tidak ada paham dan praktik ibadah di masjid ini yang menyalahi sunnah, semuanya memiliki landasan dalam beramal,” tegas Munawar Syah. (sp/GoAceh)