SangPencerah.com – Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Tengah hari Sabtu-Ahad (30/4) menyelenggarakan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) di BPSDM TAN Jateng, Temanggung. Acara ini dihadiri perwakilan dari utusan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) se-Jateng yang berjumlah 35 PDPM. Setiap PDPM mengirimkan 5 orang peserta.
Salah satu acaranya adalah dialog kebangsaan yang dihadiri Dr.Taufik Kurniawan (Wakil DPR RI) dan Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketum PP Pemuda Muhammadiyah). “Insan Muda Muhammadiyah perlu merespon perkembangan zaman dengan dasar keimanan dan ketaqwaan”, ujar wakil rakyat dari Semarang ini. Beliau mengutarakan juga tentang kasus Siyono. Hak-hak hidup seseorang harus dibela, jika pemerintah salah harus dikoreksi. Dengan hasil merevisi UU Terorisme membutuhkan masukan dari kawan-kawan Pemuda Muhammadiyah. Apa yang harus dicegah, apa yang harus diperhatikan.
Sementara itu Bang Dahnil menjelaskan panjang lebar terkait advokasi terhadap Siyono. ” Muhammadiyah Membela Siyono adalah bagian dari deradikalisasi. Suyatmi bukan kader Muhammadiyah, tapi kita harus membantunya atas nama kemanusiaan untuk mencari keadilan”, ujar ahli ekonom ini. Muhammadiyah sejak 1923 telah mendirikan PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem). Sekarang berkembang menjadi RS PKU Muhammadiyah dimana-mana. KH.Ahmad Dahlan menggunakan diksi Oemoem (red:umum), bukan umat atau yang lain. Artinya, memang Muhammadiyah hadir melayani masyarakat umum. Perspektifnya bukan hanya umat Islam, ukhuwah Islamiyah, tapi lebih luas ukhuwah basyariyah (kemanusiaan). (sp/mch)
